Suara.com - Selama tiga tahun memimpin, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mampu melakukan pemerataan pembangunan.
"Ada beberapa hal yang timbul oleh Presiden dalam pencapaian itu, pertama pemerataan yang berkeadilan dalam konteks pembangunan, itu yang ingin dicapai. Meski gini ratio (tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia) nya itu, kan turun terus, tapi itu yang akan dikejar dalam sisa dua tahun ini, pemerataan ekonomi yang berkeadilan," kata juru bicara Presiden, Johan Budi SP, di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/10/2017).
Selain ekonomi, kata Johan, Jokowi juga sudah merancang reformasi bidang hukum pada September 2016. Hal itu diimplementasikan di semua instansi penegak hukum.
"Salah satu yang muncul ada pembentukan Siber Pungli itu," ujar dia.
Reformasi di bidang hukum yang sudah dilakukan yaitu perbaikan sumber daya manusia, sistem lembaga, dan aturan perundang-undangan.
Jokowi mengapresiasi pencapaian KPK dalam memberantas korupsi dengan ditandai penangkapan terhadap pejabat pemerintah.
"Saya kira KPK perlu diapresiasi, berarti kan positif. Artinya KPK melakukan tugasnya, melakukan upaya penegakan hukum. Bahwa masih ada yang ditangkap itu yang perlu diperbaiki, dari sisi apakah sistemnya, apakah karena orangnya atau karena ada aturannya yang perlu diperbaiki," kata dia.
Banyaknya orang yang kena operasi tangkap tangan KPK bukan berarti jumlah orang yang korupsi meningkat. Begitu juga sebaliknya, sedikitnya orang yang ditangkap kasus dugaan korupsi bukan berarti jumlah korupsi menurun.
"Yang bisa disimpulkan adalah kalau banyak yang ditangkap artinya upaya pemberantasan korupsi itu mungkin bagus, masif," ujar dia.
Tag
Berita Terkait
-
Roy Suryo Klaim Kantongi Ijazah Palsu Jokowi Langsung dari KPU: Kami Berani Mati, Adili Jokowi!
-
Ramalan Rocky Gerung: 'Hantu' Ijazah Jokowi Bakal Teror Pemerintahan Prabowo Sampai 2029!
-
Malu-malu Umumkan Jokowi Jadi 'Bapak J', PSI Dicurigai Partai Tertutup: "Aneh Bila Belum Dipublish"
-
Sinyal Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi-Ba'asyir, Rocky Gerung Bongkar Dugaan Manuver Ini
-
Soal Tangkap dan Adili Jokowi, Rocky Gerung: Harus Ada Proses, Dimulai di DPR atau Meja Pengadilan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat