Suara.com - Keputusan Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy untuk memecat pemerintahan Catalunya serta memaksakan pemilihan baru merupakan tindakan "kudeta" dan "serangan terhadap demokrasi", kata ketua parlemen Catalunya, Sabtu.
"Perdana Menteri Rajoy menginginkan parlemen Catalunya untuk berhenti menjadi parlemen yang demokratis, dan kami tidak akan membiarkan hal ini terjadi," tegas Ketua Parlemen Carme Forcadell dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Inilah mengapa kita ingin mengirimkan pesan kepada rakyat negara ini soal keteguhan dan harapan. Kami berkomitmen hari ini, setelah serangan paling serius terhadap lembaga-lembaga Catalunya sejak dipulihkan, untuk mempertahankan kedaulatan parlemen Catalunya," katanya.
Sebelumnya, rakyat Catalan seharusnya lancar menggelar referendum pada tanggal 1 Oktober lalu. Sebanyak 90 persen memilih merdeka dari Spanyol.
Namun, polisi Spanyol mencegah referendum dengan menyita surat suara sampai membubarkan orang-orang yang akan memberikan suaranya.
Catalunya merupakan wilayah kaya dengan 7,5 juta penduduk. Mereka memiliki budaya dan bahasa sendiri.
Konon, dorongan menggelar referendum dalam lima tahun terakhir akibat krisis ekonomi yang melanda Spanyol.
Bagi rakyat yang kontra dengan referendum menilai Catalunya sudah memiliki otonomi seperti wilayah Basque dan Galicia. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
-
Masih Ada Harapan! Begini Skenario Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Meski Kalah dari Arab Saudi
Terkini
-
Akhmad Wiyagus jadi Wamendagri, Tito Karnavian Senang Punya 3 Wamen: Tugas Saya jadi Lebih Ringan
-
Sempat Bikin Panik, Polisi Pastikan Ledakan PT Nucleus Farma Bukan Bom: Kami Masih Selidiki
-
Transisi Energi: Mungkinkah Jadi Jalan Hijau Menuju Pertumbuhan Indonesia 8 Persen?
-
KPPPA Minta Orang Tua dan Siswa Tak Takut Santap MBG: Manfaatnya Jauh Lebih Besar!
-
Ngaku Hati-hati, Penetapan Tersangka Kasus Haji Tunggu Hasil BPK?
-
2 Petinggi Google Indonesia Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Chromebook yang Menyeret Nadiem Makarim
-
Kuli Bangunan Tewas Ditusuk Rekan Sendiri, Polisi Selidiki Motif Pembunuhan Sadis
-
Kebakaran Hutan Dunia Meningkat Tajam, Dampak Ekonomi dan Risiko Kemanusiaan Kian Parah
-
8 Fakta Kesepakatan Israel-Hamas, Rakyat Palestina Akhirnya Rasakan Perdamaian?
-
Aktivis Bela Nadiem Makarim di Sidang Praperadilan: Sosok Berintegritas dan Anti Korupsi