Suara.com - Presiden Joko Widodo membuka Konferensi Internasional dan Table Top Exercise untuk Keamanan Kesehatan Global 2017 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/10/2017). Acara yang diselenggarakan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat dihadiri sebagian anggota Kabinet Kerja, praktisi kesehatan, dan direktur WHO.
Jokowi mengatakan pergerakan manusia antar negara dan benua makin cepat. Dengan perkembangan teknologi informasi, pertukaran informasi berlangsung super cepat. Dalam hitungan detik, informasi akan tersebar ke seluruh dunia.
Begitu juga dengan penyebaran penyakit, katanya, berlangsung begitu cepat.
"Penyakit di Utara dunia bisa menyebar ke Selatan dunia," kata Jokowi.
Dia memaparkan, perkembangan global seperti perubahan iklim yang ekstrem dapat berujung bencana alam. Ditambah lagi makin terbatasnya ketersediaan sumber daya makanan, dapat menyebabkan penyakit seperti diare, kolera, dan hepatitis.
"Kita harus ingat tentang flu burung, flu babi, SARS, Antraks, dan HIV/AIDS. Alhamdulillah penyebaran global bisa dicegah. Selain itu kira harus mewaspadai perkembangan teknologi yang dimanfaatkan para teroris," ujar dia.
Untuk mencegah penyebaran penyakit, kata Presiden, diperlukan tiga macam kerjasama. Pertama, sistem kesehatan pertahanan negara, komponen yang meliputi kesehatan TNI, kesehatan pemerintah pusat, dan masyarakat. Menurut dia, komponen sistem kesehatan negara jadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dari sistem pertahanan negara.
"Di sini TNI, pemerintah, dan masyarakat saling kerjasama memberikan pelayanan kesehatan pada yang membutuhkan," kata dia.
Kedua, harus ada kerjasama yang kuat antar sektor kesehatan, imigrasi, peternakan, pertanian dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan.
"Ketiga, diperlukan kerjasama lintas negara. Ingat yang kita hadapi masalah global, maka kita harus menghadapi secara global seperti forum ini. Perkuat jaringan kita, putuskan jaringan penyakitnya," ujar dia.
Tag
Berita Terkait
-
Bloomberg New Economy Itu Apa? Jokowi Resmi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat
-
Jokowi Jadi Penasihat Bloomberg New Economy: Peran Baru usai Purnatugas
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
-
Intip Riwayat Pendidikan 3 Menantu Jokowi, Siapa Paling Mentereng?
-
Benarkah IPK Gibran Cuma 2,3? Begini Perhitungannya Berdasarkan Sistem Pendidikan Internasional
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Panggung Muktamar X PPP Berubah Jadi Ring Tinju, Sesama Kader Saling Serang di Depan Media
-
Drama Panas di Awal Muktamar X PPP: Adu Mulut 'Lanjutkan' vs 'Perubahan' Pecah Saat Mardiono Pidato
-
PPP 'Main Cantik': Tegas Dukung Pemerintahan Prabowo, tapi Ogah Didikte Jokowi soal Pilpres 2029
-
Aturan Main Tak Biasa di Muktamar X PPP: Institusi Haram Intervensi, tapi Petinggi Boleh Jadi Timses
-
Bukan Langsung Pilih, Ini 4 Tahap Rapat yang Harus Dilewati Calon Ketum PPP di Muktamar X
-
127 Hektar Lahan Jagung Dipanen, Begini Strategi Polda Riau
-
GKR Hemas Pastikan Program Ketahanan Pangan Berdampak Nyata untuk Rakyat
-
Korban Keracunan MBG Tembus 5.000, DPR Bongkar Dugaan Kelalaian Dapur: Sejak Awal Sudah Disampaikan
-
5 Fakta di Balik Rencana Shell Jual Ratusan SPBU di Indonesia
-
Hanyut 15 Km usai Loncat dari Jembatan Badami Karawang, Mayat Fadli Tersangkut Eceng Gondok