Presiden Joko Widodo didampingi Mensesneg Pratikno dan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyampaikan keterangan mengenai penunjukan dirinya sebagai utusan khusus presiden, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/10).
Presiden Joko Widodo memberikan tanggapan atas keputusan rapat paripurna DPR yang menyetujui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan menjadi undang-undang.
Menurut Presiden Perppu Ormas telah disahkan DPR dengan mayoritas mutlak. Yang hadir 445, yang mendukung 314, yang tidak mendukung 131.
“Artinya jelas, banyak yang mendukung, mayoritasnya mutlak,” kata Presiden Jokowi ketika membuka Rapat Kerja Nasional Perwakilan Umat Buddha Indonesia tahun 2017 di Hall B3, JIExpo Kemayoran Jakarta, Kamis (26/10/2017), pagi.
Presiden menegaskan Perppu Ormas dibuat jelas sekali untuk menjaga persatuan, untuk menjaga kebhinnekaan, untuk ideologi negara kita Pancasila, negara kesatuan Republik Indonesia.
“Ini menyangkut eksistensi negara dimasa-masa yang akan datang. Supaya jangan sampai ada yang mencoba-coba untuk mengganti ideologi negara kita Pancasila. Jadi jelas tujuannya,” kata Presiden Jokowi.
Terkait adanya keinginan untuk merevisi Perppu Ormas yang sudah disetujui DPR untuk jadi UU, Presiden Jokowi mempersilakan untuk dimasukkan dalam program legislasi nasional.
“Ada yang belum baik, ada yang masih belum ditambah, ada yang perlu diperbaiki, ada yang perlu direvisi. Silakan,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai acara pembukaan Rakernas Walubi.
Pemerintah, kata Presiden, bersikap terbuka. Kalau masih ada yang belum baik ya harus diperbaiki.
Lebih jauh, Jokowi mengatakan forum seperti yang diselenggarakan Walubi ini penting untuk mendiskusikan situasi kebangsaan. Jokowi senang bertemu langsung dengan para pengurus Walubi seluruh Indonesia hari ini, meski sebelumnya ia pernah mengundang pengurus pusat Walubi ke Istana.
"Saya sangat berbahagia sekali karena melalui pertemuan-pertemuan seperti ini kita bisa mendiskusikan, mendialogkan, membicarakan tantangan-tantangan kebangsaan yang kita hadapi, baik hari ini maupun di masa-masa akan datang," kata dia.
Jokowi mengatakan kebersamaan dan persaudaraan antar elemen bangsa, antar umat beragama adalah pondasi dalam menghadapi tantangan yang ada.
"Saya ingat salah satu nilai yang diajarkan oleh Buddha adalah meta mengembangkan cinta kasih untuk diri sendiri, untuk orang lain dan bahkan untuk semua makhluk," ujar dia.
Apresiasi Keberanian Presiden Jokowi
Sebelumnya, Ketua Dewan Pengawas Walubi Murdaya Poo dalam laporannya sempat menyinggung masalah disetujuinya Perppu Ormas menjadi Undang-Undang oleh DPR-RI itu. “Kami mengucapkan selamat atas pengesahan Perppu Ormas Nomor 2 Tahun 2017 menjadi Undang-undang. Dengan pengesahan Perppu menjadi Undang-Undang merupakan momentum besar yang penuh arti bagi bangsa Indonesia,” kata Murdaya.
Walubi, kata Murdaya, sangat mengapresiasi sikap Presiden Jokowi begitu berani dan tegas mengeluarkan perppu Ormas yang sekarang telah disahkan DPR RI menjadi Undang-Undang.
“Presiden kita walaupun beliau sopan dan lemah lembut namun nyatanya kuat Presiden kita tabah, berani dan tegas luar biasa. Marilah kita syukuri dan doakan Indonesia yang dipimpin beliau selamat dan sukses, Indonesia maju dan sejahtera,” ucap Murdaya.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Ketua Rembug Nasional, Pangdam Jaya, Kapolda Metro Jaya, dan Duta Besar Negara Sahabat.
Menurut Presiden Perppu Ormas telah disahkan DPR dengan mayoritas mutlak. Yang hadir 445, yang mendukung 314, yang tidak mendukung 131.
“Artinya jelas, banyak yang mendukung, mayoritasnya mutlak,” kata Presiden Jokowi ketika membuka Rapat Kerja Nasional Perwakilan Umat Buddha Indonesia tahun 2017 di Hall B3, JIExpo Kemayoran Jakarta, Kamis (26/10/2017), pagi.
Presiden menegaskan Perppu Ormas dibuat jelas sekali untuk menjaga persatuan, untuk menjaga kebhinnekaan, untuk ideologi negara kita Pancasila, negara kesatuan Republik Indonesia.
“Ini menyangkut eksistensi negara dimasa-masa yang akan datang. Supaya jangan sampai ada yang mencoba-coba untuk mengganti ideologi negara kita Pancasila. Jadi jelas tujuannya,” kata Presiden Jokowi.
Terkait adanya keinginan untuk merevisi Perppu Ormas yang sudah disetujui DPR untuk jadi UU, Presiden Jokowi mempersilakan untuk dimasukkan dalam program legislasi nasional.
“Ada yang belum baik, ada yang masih belum ditambah, ada yang perlu diperbaiki, ada yang perlu direvisi. Silakan,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai acara pembukaan Rakernas Walubi.
Pemerintah, kata Presiden, bersikap terbuka. Kalau masih ada yang belum baik ya harus diperbaiki.
Lebih jauh, Jokowi mengatakan forum seperti yang diselenggarakan Walubi ini penting untuk mendiskusikan situasi kebangsaan. Jokowi senang bertemu langsung dengan para pengurus Walubi seluruh Indonesia hari ini, meski sebelumnya ia pernah mengundang pengurus pusat Walubi ke Istana.
"Saya sangat berbahagia sekali karena melalui pertemuan-pertemuan seperti ini kita bisa mendiskusikan, mendialogkan, membicarakan tantangan-tantangan kebangsaan yang kita hadapi, baik hari ini maupun di masa-masa akan datang," kata dia.
Jokowi mengatakan kebersamaan dan persaudaraan antar elemen bangsa, antar umat beragama adalah pondasi dalam menghadapi tantangan yang ada.
"Saya ingat salah satu nilai yang diajarkan oleh Buddha adalah meta mengembangkan cinta kasih untuk diri sendiri, untuk orang lain dan bahkan untuk semua makhluk," ujar dia.
Apresiasi Keberanian Presiden Jokowi
Sebelumnya, Ketua Dewan Pengawas Walubi Murdaya Poo dalam laporannya sempat menyinggung masalah disetujuinya Perppu Ormas menjadi Undang-Undang oleh DPR-RI itu. “Kami mengucapkan selamat atas pengesahan Perppu Ormas Nomor 2 Tahun 2017 menjadi Undang-undang. Dengan pengesahan Perppu menjadi Undang-Undang merupakan momentum besar yang penuh arti bagi bangsa Indonesia,” kata Murdaya.
Walubi, kata Murdaya, sangat mengapresiasi sikap Presiden Jokowi begitu berani dan tegas mengeluarkan perppu Ormas yang sekarang telah disahkan DPR RI menjadi Undang-Undang.
“Presiden kita walaupun beliau sopan dan lemah lembut namun nyatanya kuat Presiden kita tabah, berani dan tegas luar biasa. Marilah kita syukuri dan doakan Indonesia yang dipimpin beliau selamat dan sukses, Indonesia maju dan sejahtera,” ucap Murdaya.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Ketua Rembug Nasional, Pangdam Jaya, Kapolda Metro Jaya, dan Duta Besar Negara Sahabat.
Komentar
Berita Terkait
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Berapa Tarif Yakup Hasibuan? Pengacara Jokowi dalam Kasus Tuduhan Ijazah Palsu
-
Terpopuler: 7 Fakta Panas Ijazah Jokowi, Promo BRI Hemat Rp1,3 Juta
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh