Mantan supir PT. Pertamina Patra Niaga yang berdandan ala zombie kembali demonstrasi di depan Istana Merdeka, Senin (23/10/2017). [suara.com/Melly Manalu]
Mantan supir yang tergabung dalam Awak Mobil Tangki kembali demonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta. Sebelumnya, mereka longmarch dari YLBHI sambil aksi teaterikal menarik "mobil tangki."
"Tolong, bantu kami untuk bekerja kembali Pak Jokowi. Bantulah kami dan keluarga kami, kami sudah tidak dapat hidup lagi, anak-anak kami butuh makan pak Jokowi," kata salah satu mantan supir, Asep Idris, Kamis (26/10/2017).
Asep Idris sudah tiga kali ikut demonstrasi AMT.
"Harapan kami satu, kawan-kawan ini yang 1.095 dipekerjakan lagi, angkat kami sebagai karyawan tetap PT. Pertamina Patra Niaga, membayar upah lemburan kami dari tahun 2012 sampai saat ini, dan jaminan kesehatan pula kami minta karena banyak kasus BPJS tidak dibayarkan," kata Asep Idris.
Asep Idris menegaskan AMT akan terus melakukan aksi sampai Jokowi menemui mereka dan membantu.
"Demo ini akan terus berlanjut sampai Bapak Jokowi nemuin kita. Kalau bapak Jokowi tidak nemuin juga, kami akan terus bertahan," kata Asep Idris.
AMT berjuang melalui berbagai cara. Dari Bandung, mereka jalan kaki ke Jakarta.
Asep Idris mengatakan sebagian rekannya sempat mengalami sakit.
"Sebagian kawan-kawan itu ngeluh dari kaki yang lecet dan pegal-pegal semenjak dalam perjalanan ada yang ngerasa telapak kaki kayak pegal-pegal gitu," kata Asep Idris.
Tetapi, tim AMT telah menyiapkan petugas medis, Setiap kali ada yang mengeluhkan sakit, petugas langsung membantu.
"Alhamdulillahh semenjak mulai dari Bandung kami menyiapkan tim medis dan sampai sekarang juga masih ada tim medis. Dari perjalanan bandung jakarta tidak ada yang luka parah," ujar dia.
"Waktu di Karawang sempat kawan kami kakinya kram, ya alhamdulillah sih teman-teman medis cepat tanggap, jadi tidak ada kendala apa-apa," dia menambahkan.
Asep Idris mengatakan perjalanan dari Bandung ke Jakarta selalu menemukan pengalaman berharga.
"Masuk Purwakarta juga kami diterima oleh kawan-kawan PSMI, kita nginep disekretnya dan setiap perjalanan itu ada bantuan dari masyarakat dan juga dari kawan-kawan serikat buruh lainnya," kata Asep Idris. [Melly Manalu]
"Tolong, bantu kami untuk bekerja kembali Pak Jokowi. Bantulah kami dan keluarga kami, kami sudah tidak dapat hidup lagi, anak-anak kami butuh makan pak Jokowi," kata salah satu mantan supir, Asep Idris, Kamis (26/10/2017).
Asep Idris sudah tiga kali ikut demonstrasi AMT.
"Harapan kami satu, kawan-kawan ini yang 1.095 dipekerjakan lagi, angkat kami sebagai karyawan tetap PT. Pertamina Patra Niaga, membayar upah lemburan kami dari tahun 2012 sampai saat ini, dan jaminan kesehatan pula kami minta karena banyak kasus BPJS tidak dibayarkan," kata Asep Idris.
Asep Idris menegaskan AMT akan terus melakukan aksi sampai Jokowi menemui mereka dan membantu.
"Demo ini akan terus berlanjut sampai Bapak Jokowi nemuin kita. Kalau bapak Jokowi tidak nemuin juga, kami akan terus bertahan," kata Asep Idris.
AMT berjuang melalui berbagai cara. Dari Bandung, mereka jalan kaki ke Jakarta.
Asep Idris mengatakan sebagian rekannya sempat mengalami sakit.
"Sebagian kawan-kawan itu ngeluh dari kaki yang lecet dan pegal-pegal semenjak dalam perjalanan ada yang ngerasa telapak kaki kayak pegal-pegal gitu," kata Asep Idris.
Tetapi, tim AMT telah menyiapkan petugas medis, Setiap kali ada yang mengeluhkan sakit, petugas langsung membantu.
"Alhamdulillahh semenjak mulai dari Bandung kami menyiapkan tim medis dan sampai sekarang juga masih ada tim medis. Dari perjalanan bandung jakarta tidak ada yang luka parah," ujar dia.
"Waktu di Karawang sempat kawan kami kakinya kram, ya alhamdulillah sih teman-teman medis cepat tanggap, jadi tidak ada kendala apa-apa," dia menambahkan.
Asep Idris mengatakan perjalanan dari Bandung ke Jakarta selalu menemukan pengalaman berharga.
"Masuk Purwakarta juga kami diterima oleh kawan-kawan PSMI, kita nginep disekretnya dan setiap perjalanan itu ada bantuan dari masyarakat dan juga dari kawan-kawan serikat buruh lainnya," kata Asep Idris. [Melly Manalu]
Komentar
Berita Terkait
-
Pertamina Patra Niaga Sulawesi Gandeng Komunitas Tuli Peduli Bitung Edukasi Inklusif di Sekolah
-
Bersama Warga, Pertamina Parta Niaga Dukung Usaha Kain Sisa Jadi Bernilai Guna
-
Pertamina: Tukar Poin MyPertamina Sekarang dan Jangan Lewatkan MyPertamina Tebar Hadiah Periode 2
-
Langkah Darurat Mengatasi Gas LPG Bocor Agar Terhindari dari Kebakaran
-
Diskon Pertamax hingga Rp 450 per Liter di 17 Agustus, Tapi Ada Syaratnya
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Apa Agama Rahayu Saraswati? Ternyata Beda Keyakinan dengan Prabowo
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?