Suara.com - Duuaaar! Seno tersentak kaget mendengar suara ledakan dari pabrik petasan yang tak jauh dari rumahnya, Kamis (26/10). Bocah yang masih memakai seragam SD itu lantas semakin bergegas pulang. Ia panik. Sebab, Seno tahu, ibu yang dicintainya berada di pabrik nahas itu.
"Saya masih di sekolah. Sekitar jam 9 atau 10 pagi, saya dengar ibu-ibu di sekolah ngobrol soal pabrik petasan di dekat SMP meledak. Saya langsung pulang, panik, ibu ada di sana," kata bocah kelas VI SD tersebut, Jumat (27/10/2017).
Dalam perjalanan pulang dan telah dekat rumah, ia semakin panik karena mendengar suara ledakan dari pabrik petasan milik PT Panca Buana Cahaya Suskes, di Jalan SMPN 1 Kosambi, Tangerang, Banten.
"Itu dari rumah ke tempat ibu kerja, nggak jauh. Kelihatan asap dari rumah, sama suara ledakan kedengaran. Kan rumah nggak begitu jauh (dari pabrik mercon)," tuturnya.
Sesampainya di rumah, Seno tak mendapati ayahnya, Joko (49). Ayahnya ternyata sudah lebih dulu berlari ke pabrik, untuk mencari sang istri.
Seno menyusul ke kawasan pabrik tersebut. Ia tak bisa menemukan sang ibu dari jarak aman lokasi kebakaran.
Api semakin menjalar. Ia lantas menemukan sang ayah di antara kerumunan warga di dekat pabrik.
"Saya tanya bapak, Ibu bagaimana pak ?, Iya, masih dicari polisi. Soalnya nggak boleh masuk," kata Seno.
Baca Juga: Ketua DPR: Usut Tuntas Ledakan Pabrik Petasan Kosambi
Sementara media massa hari itu memberitakan, 47 buruh pabrik petasan itu tewas terpanggang. Sementara 46 pekerja lainnya yang mayoritas perempuan, menderita luka bakar.
Kamis malam, Seno merasa ada yang hilang di rumah. Ia tak terbiasa tidur tanpa Sani, sang ibu. Namun, bocah berusia 10 tahun itu terpaksa harus memejamkan mata meski ibunya tak pulang. Sebab, keesokan hari, ia bertekad mencari sang ibu setelah pabrik petasan itu terbakar hebat.
"Iya, saya semalam sempat memimpikan ibu masih di sana (di pabrik)," kata Seno.
Seno tampak tegar saat mencari sang ibu di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Ia datang bersama sang ayah, Joko (49).
Ia menuturkan, ibunya baru bekerja di pabrik petasan itu selama tiga pekan terakhir.
"Itu, ibu nggak sendiri kerja. Sama kakaknya ibu juga kerja di situ, masuk kerjanya juga bareng, belum ketemu," ujar Seno.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
OTT Ponorogo: KPK Bawa Orang Kepercayaan Bupati Sugiri Sancoko ke Jakarta
-
Tragis! Aksi Heroik Berujung Maut, Hansip di Cakung Jaktim Tewas Didor Maling Motor
-
PDIP Sindir Pemimpin Fasis dan Zalim Lewat Tokoh Wayang Prabu Boko, Siapa Dimaksud?
-
SMAN 72 Dijaga Ketat Pasca Ledakan, Polisi Dalami Motif Bullying
-
Kapolri Aktif dan Mantan Masuk Daftar Anggota Komisi Reformasi Polri, Prabowo Ungkap Alasannya
-
Nekat Tabrak Maling Bersenpi usai Kepergok Beraksi, Hansip di Cakung Jaktim Ditembak
-
Ketua MPR Ahmad Muzani Prihatin Ledakan di SMAN 72: Desak Polisi Ungkap Motif
-
Kena OTT Bareng Adik, Ini Identitas 7 Orang yang Dicokok KPK Kasus Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko
-
Tokoh NU Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Dosanya Lebih Banyak!
-
Pemerintah Dicap Tutup Mata atas Kediktatoran Soeharto, Rezim Nazi Hitler sampai Diungkit, Kenapa?