Suara.com - Sepuluh hari menjelang pernikahan putrinya, Kahiyang Ayu, Presiden Joko Widodo memastikan semua persiapan sudah beres. Hal tersebut disampaikan langsung orang nomor satu di Indonesia dalam jumpa pers yang di kediamannya, Sumber, Banjarsari, Solo, Minggu (29/10/2017).
"Alhamdulillah, saya cek sendiri dari seluruh kepanitiaan yang ada sudah beres semua, tinggal undangannya saja," kata Jokowi usai rapat terakhir Panitia Pernikahan Kahiyang-Bobby Afif Nasution.
Rapat terakhir diikuti sejumlah pejabat, di antaranya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan, Panglima Kodam IV Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono.
Jokowi mengatakan acara pernikahan nanti akan sama dengan pernikahan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda, pada dua tahun lalu.
"Tanggal 8 pagi nanti ijab, kemudian resepsi sesi siang dan malam. Jadi ada tiga sesi," kata Jokowi sembari menambahkan nantinya Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution akan menjadi saksi dalam ijab kabul.
Sedangkan perbedaan dengan pernikahan Gibran, kata Presiden, akan ada acara ngunduh mantu yang akan digelar di rumah Bobby di Medan.
"Acaranya di Medan tanggal 24, 25 dan 26 (November)," imbuh Jokowi.
Pulang Kampung, Presiden Hadiri HUT Pemuda Pancasila
Usai membuka puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/10/2017), pagi, Jokowi pulang kampung ke Solo.
Tiba di kediaman sekitar pukul 14.30 WIB, malam harinya mantan Wali Kota Solo menghadiri acara HUT Pemuda Pancasila ke-58 di Sunan Hotel Solo.
Tiba sekitar pukul 19.45 WIB, Presiden langsung disambut seribuan kader Pemuda Pancasila yang sudah menunggu. Jokowi pun menyempatkan diri menyalami para kader sebelum duduk di barisan depan.
Dalam sambutan, Presiden berharap Pemuda Pancasila selalu menjadi benteng Pancasila, UUD 1945, ankRi dan Bhinekq Tunggal Ika.
"Karena masih ada yang mencoba infiltrasi ideologi yang ingin mengganti Pancasila dan memecah belah negara yang muncul dengan metode baru yang dikemas halus sehingga kita tidak merasa. Salah satunya pendekatan melalui media sosial yang dikemas dengan gambar yang bagus, rapi dan menyentuh," kata Presiden.
Ia pun meminta kader Pemuda Pancasila berhati-hati dan jeli mengenali metode-metode baru tersebut. Karena tujuan akhirnya adalah memecah belah bangsa, merobohkan NKRI, meruntuhkan Pancasila dan menggantinya dengan ideologi baru. [Putri Sejati]
Tag
Berita Terkait
-
Kahiyang Ayu Tanam Pohon di Tahura, Dukung Pelestarian Lingkungan
-
91 Ribu Anak Sumut Tak Pernah Divaksin, Kahiyang Ayu Minta Lakukan Ini
-
Penampilan Kahiyang Ayu Tanpa Dandanan Mirip dengan Wapres Gibran versi Cewek
-
Kahiyang Ayu Bersama Ketua Dekranasda Seluruh Indonesia Berkunjung ke IKN
-
HUT ke-45 Dekranas di Balikpapan, Stan Sumut Pamerkan Tas, Songket, Baju Motif Khas Daerah
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?