Suara.com - PDI Perjuangan masih menutup rapat calon yang diusung untuk bertarung pada Pilkada Jawa Barat 2018. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini menunggu momen yang tepat untuk mengumumkan calon yang ditunjuk.
"Kalau kami mengumumkan kan ada upacaranya, ada spiritnya, ada kesiapannya," kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat ditanya alasan belum mengumumkan 'jagoannya' pada Pilkada Jabar 2018 di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Senin (30/10/2017).
Partai berlambang banteng dengan moncong berwarna putih ini memiliki 20 kursi di DPRD Jawa Barat atau 20 persen suara di DPRD. Itu artinya, PDI Perjuangan bisa mengusung calon gubenur dan wakil gubernur Jabar sendirian.
Meski bisa mengusung calon sendirian, namun Hasto menegaskan partainya sangat serius mencari calon yang tepat. Dia membantah bila PDI Perjuangan disebut kesulitan mencari sosok yang tepat untuk Jabar.
"Karena kami serius, makanya kami menyiapkan (sosok yang tepat) itu," kata dia.
Partai pemenang pada pemilu legislatif 2014 silam ini masih menjari sejumlah nama untuk diusung dalam Pilkada Jabar. Nama-nama tersebut telah mengerucut ke beberapa nama.
Diantaranya adalah duo "D", yakni Deddy Mizwar (wakil gubernur petahan) dan Dedi Mulyadi (Bupati Purwakarta), yang mulai menjalin komunikasi secara intensif.
"Kami juga sudah komunikasi dengan Dedi Mulyadi, bahkan minggu ini kita akan komunikasi dengan Deddy Mizwar," kata Hasto.
Lalu kapan PDI Perjuangan akan mendeklarasikan calon untuk Pilkada Jawa Barat 2018?
Baca Juga: Ini Alasan PDI-P Tak Prioritaskan Ridwan Kamil di Pilkada Jabar
Hasto mengatakan, partainya memang menjadwalkan akan mendeklarasikan calon untuk beberapa Pilkada pada 11 November.
Diantaranya adalah Pilkada Bali, Riau, Maluku, Maluku Utara dan Papua. Tapi, Hasto mengatakan, Jawa Barat tidak masuk ke dalamnya.
"Kalau Jawa Barat setelah 11 November," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Tepis Bayang-bayang Jokowi dan Kirim Pesan ke PDIP
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP
-
Dedi Mulyadi Pangkas Anggaran Dinas dari Rp1,5 Miliar Jadi Rp100 Juta, Sisanya Banyak!
-
Dedi Mulyadi Ogah Pakai Mobil Dinas dan Baju Gratisan: Saya Bukan Yatim Piatu
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan
-
Gerakan Cinta Prabowo Tegaskan: Siap Dukung Prabowo Dua Periode, Wakil Tak Harus Gibran
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW