Suara.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan alasan polisi kembali melakukan olah TKP di lokasi ledakan PT Panca Buana Cahaya Sukses, Kosambi, Tangerang, Banten, Senin (30/10/2017) kemarin karena ada permintaan dari keluarga korban.
"Jadi informasi dari Kapolres kemarin memang ada masyarakat yang mendatangi Kapolres ingin melihat lokasi kembali," kata Argo di Polda Metro Jaya, Selasa (31/10/2017).
Kepada polisi, warga tersebut mengaku bermimpi anggota keluarganya turut tewas dalam ledakan pabrik mercom tersebut dan belum ditemukan polisi.
"Karena dia bermimpi ada seorang teman atau saudaranya masih terhimpit di sana," ungkapnya.
Dari olah TKP itu, polisi kembali menemukan dua kantong jenazah. Namun, Argo belum bisa memastikan satu korban yang kembali ditemukan merupakan anggota keluarga dari warga yang mengadu. Pasalnya, polisi masih melakukan identifikasi terhadap penemuan mayat tersebut.
Sebelumnya, Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Komisaris Besar Edy Purnomo mengatakan belum dapat memastikan apakah dua kantong jenazah tersebut merupakan dua jenazah atau potongan-potongan organ tubuh.
"Belum kami pastikan. Kan harus diperiksa dulu (post mortem). Ini kan baru datang (dua kantong jenazah)," kata Edy di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (30/10/2017).
Edy memperkirakan salah satu jenazah dalam kantong tersebut masih utuh.
"Dari yang terlihat kantong jenazah satu terlihat utuh dan satu potongan. Tapi semua masih periksa dulu ya," ujar Edy.
Baca Juga: Polisi Sisir Tulang Belulang di Pabrik Petasan di Kosambi
Kepolisian mengoreksi data sebelumnya yang menyebutkan 47 jenazah ditemukan terbakar di dalam pabrik pada Kamis (26/10/2017). Ternyata setelah diteliti di rumah sakit, hanya 44 jenazah. Tiga kantong jenazah lainnya ketika itu hanya berupa potongan-potongan organ tubuh.
Kemarin hingga hari ini, jumlah korban bertambah dua orang. Kedua korban sebelumnya dirawat di RSUD Tangerang.
Tim forensik dokter sudah berhasil mengidentifikasi sebanyak 15 jenazah yang ditemukan di pabrik melalui data post mortem dan data antem mortem.
Saat ini, tim dokter Rumah Sakit Polri masih melakukan identifikasi terhadap 29 jenazah, dokter masih menunggu hasil ante mortem dari anggota keluarga.
Tiga orang telah ditetapkan menjadi tersangka kasus tersebut. Mereka adalah pemilik perusahaan bernama Indra Liyino, Direktur Operasional PancaBuana Cahaya Sukses bernama Andri Hartanto, dan tukang las bernama Suparna Ega.
Berita Terkait
-
Polisi Sisir Tulang Belulang di Pabrik Petasan di Kosambi
-
Berbekal DNA, Ayah Cari Anak di Antara Mayat Korban Ledakan
-
Polisi Andalkan DNA untuk Cari Korban Pabrik Petasan yang Hilang
-
Tiga Kantong Mayat Ledakan Pabrik Petasan Hanya Serpihan Tubuh
-
Korban Ledakan Pabrik Petasan Teridentifikasi Bertambah 6 Jenazah
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami