Suara.com - "Allahu Akbar" memiliki arti "Allah Maha Besar". Itu dikatakan oleh jutaan umat Islam setiap hari.
Frase itu juga diucapkan saat salat lima waktu setiap hari, juga sebagai ekspresi sukacita. Misalnya setelah dirasuki rasa bahagia, seperti pernikahan, kelahiran bayi.
Namun, sayangnya ekstremis telah menjadikannya sumber ketakutan. Tersangka lelaki Uzbekistan dalam serangan teror New York pada pekan lalu, misalnya, dilaporkan telah meneriakkan ungkapan itu sebelum menabrakkan truk yang dikemudikannya ke kerumunan orang sedang bersepeda.
Hal itu menjadikan beberapa orang percaya bahwa itu adalah kode untuk serangan teror, karena itu satu-satunya konteks yang mereka dengar.
Namun, banyak umat Islam telah berbicara untuk merebut kembali bagian penting dari agama Islam ini dari ekstremis yang telah membuatnya menjadi negatif.
"Sebagai catatan,"Allahu Akbar" tidak memiliki konotasi politik atau kekerasan yang melekat yang menuntut diagnosis teror instan," kata seorang Muslim bernama Rabia Chaudry. "Saya mengucapkaannya sekitar 20 kali sehari."
New York Times menulis Wajahat Ali mengatakan "Saya ingin 'Allahu Akbar' kembali".
"Saya ucapkan 'Allahu Akbar dengan suara keras lebih dari 100 kali sehari," kata dia.
"Kemarin saya mengucapkannya beberapa kali selama salat Isya di larut malam. Sebelumnya, saat makan malam, saya mengucapkannya dengan mulut penuh (makanan) setelah menggigit kebab ayam halal yang lezat.
Baca Juga: WNI Istri Pimpinan Teroris Omarkhayam Maute Ditangkap di Filipina
Ungkapan itu juga dikatakan oleh sebagian orang Kristen, karena kata Arab untuk Tuhan adalah Allah.
Namun, bagi sebagian orang mendengar "Allahu Akbar" ketika dilaporkan berhubungan dengan kekejaman.
Perempuan bernama Jiva Akbor, yang merupakan bagian dari Revolusi Quran, sempat mengalami hal tak menyenangkan ketika naik di sebuah maskapai penerbangan.
Salah satu anggota kelompok mengirimkan pesan kepada Jiva Akbor bahwa mobil mereka rusak dan telah dirampok. Jiva lalu mengirimkan pesan dukungan moril, "HasbiAllahu la ilaaha illaahu alayhi tawakaltu (semoga Allah membuat hari menjadi lebih mudah bagi kalian semua)"
Perempuan yang duduk di sebelah Jiva lalu melapor ke petugas maskapai hanya karena melihat Jiva menulis pesan "Allah" karena tak mengerti dan membuat panik.
Pada akhirnya, mereka menjadi teman saat Jiva menjelaskan bahwa ia hanya seorang gadis Muslim yang biasa bepergian dan rekan-rekannya telah dirampok.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
Terkini
-
Pakar Ungkap Sebab Cuaca Ekstrem di Sumatera, Apa Itu?
-
Solidaritas untuk Perantau Sumatra: Dari Seniman Gamping hingga Polda DIY Turun Tangan
-
Jelang Natal 2025, 2 Ribu Paket Sembako Dibagikan Buat Pasukan Pelangi di Jakarta Barat
-
Luhut Bantah Keras! Tegaskan Tak Punya Kaitan Apapun dengan PT Toba Pulp Lestari
-
Menteri PPPA: Perempuan Alami Trauma Lebih Berat Usai Banjir Sumatra
-
Bertemu Luhut di Istana, Prabowo Setuju Bikin 'Bank Harta Karun' Hayati, Apa Fungsinya?
-
Tipu Lowongan Kerja Transjakarta, Pria 51 Tahun Raup Rp40 Juta dari 18 Korban
-
SPBU Banda Aceh Diawasi Ketat, Polisi Waspadai Penimbunan BBM hingga Antrean Panjang Pasca Bencana
-
Update Banjir Bandang Nagan Raya Aceh: 1.807 Rumah Warga Rusak, Ini Data Rincinya
-
Ketua MPR Ungkap Alasan Pemerintah Belum Naikkan Status Bencana di Sumatera