Suara.com - R dan MA, pasangan muda-mudi yang menjadi korban penganiayaan sekelompok warga karena dituduh berbuat mesum, berencana segera melangsungkan pernikahan.
Namun, rencana pernikahan tersebut tidak ada kaitannya karena akibat aksi penggerebekan warga terhadap keduanya atas tuduhan mesum.
Disampaikan Kapolres Kabupaten Tangerang, AKBP Sabilul Alif, pernikahan tersebut sudah direncanakan sejak lama.
"Infonya memang mau menikah. Informasi dari keluarga seperti itu. Tapi saya nggak kapan rencana nikahnya," kata Sabilul kepada Suara.com, Selasa (14/11/2017).
Lebih lanjut, Sabilul menjelaskan, R hampir setiap malam minggu memang menyambangi rumah kontrakan sang pacar.
"Iya biasa sih malam minggu," katanya.
R dan MA diarak warga usai digerebek di rumah kontrakan di Kampung Kadu, RT 7, RW 3, Sukamulya, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Sabtu (11/11/2017) malam.
Saat itu, pasangan kekasih ini dipaksa mengakui berbuat mesum. Kemudian, R dan pacarnya diarak keluar kontrakan dan ditelanjangi di depan umum.
Bukan hanya digerebek dan diarak, R juga dianiaya sejumlah warga. Atas insiden penganiayaan ini, polisi telah meringkus enam orang termasuk Ketua RT dan RW setempat.
Baca Juga: Novanto Tolak Panggilan KPK, Nasdem: Jangan Bawa-bawa Presiden
Para pelaku terancam dikenakan Pasal 170 KUHP tentang penganiayaan dan Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tak menyenangkan.
Polisi juga masih mencari pelaku lain yang diduga merekam video ketika sekelompok warga menelanjangi dan mengarak pasangan kekasih tersebut.
Kasus ini terungkap setelah video penganiayaan pasangan kekasih itu viral di media sosial.
Berdasarkan video berdurasi 53 detik itu, MA sangat histeris ketika ditelanjangi. Sementara R yang hanya mengenakan celana dalam menjadi sasaran pengeroyokan warga.
Berita Terkait
-
Pembangunan Jembatan Asthara Skyfront City Dimulai, Hubungkan Dua Wilayah Tangerang
-
Comeback Dramatis! PSBS Biak Tumbangkan Persita 2-1 di Menit Akhir
-
Link Live Streaming PSBS Biak vs Persita Tangerang di BRI Super League Kamis 6 November 2025
-
Detik-Detik Siswa Pahoa Jatuh dari Lantai 8 Terekam CCTV: Polisi Temukan Petunjuk?
-
Ganja 35 Paket dalam Rangka Vespa, ASN Tangerang Terlibat Jaringan Narkoba Lintas Provinsi
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta