Suara.com - Puskesmas Sungai Are, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan kesulitan mengangkut obat-obatan untuk memenuhi kebutuhan pasien korban tanah longsor di wilayah itu. Sebab akses jalan menuju lokasi buruk.
"Saat ini kami kesulitan mengangkut obat-obatan karena jalan menuju puskesmas rusak akibat longsor," kata Kepala UPTD Puskesmas Sungai Are Erson di Muaradua, Selasa (14/11/2017).
Untuk memenuhi persediaan obat di puskesmas setempat, pihaknya terpaksa harus menggunakan jasa masyarakat guna mengangkut kebutuhan tersebut.
"Dalam mengangkut obat-obatan kami menggunakan jasa angkut kuli panggul karena akses menuju ke puskesmas tidak bisa dilewati kendaraan akibat longsor," katanya.
Bahkan pasien gawat darurat yang dirujuk ke rumah sakit harus ditandu untuk keluar dari Sungai Are karena kendaraan tidak bisa menjangkau daerah itu.
"Saat ini masyarakat mulai kesulitan untuk mendapatkan akses layanan kesehatan di luar daerah. Khususnya pasien yang membutuhkan rujukan dari puskesmas," ungkapya.
Kerusakan jalan penghubung menuju Simpang Luas, Kecamatan Sungai Are juga berdampak pada aktivitas pelajar SD hingga SMA dari Desa Cokohnau dan sekitarnya. Mereka harus jalan kaki sejauh lebih dari lima kilometer untuk ke sekolah.
"Akibat jalan itu rusak parah, anak-anak dari Desa Cokohnau menuju sekolah berjalan kaki setiap pagi tidak bisa menggunakan sepeda motor seperti biasanya," kata Parman, seorang warga setempat.
Dia mengatakan akibat bencana alam, Kamis (9/11/2017) tersebut, sejumlah ruas jalan di wilayah itu hancur sehingga memutus akses perlintasan masyarakat di delapan desa di Kecamatan Sungai Are. Ribuan keluarga dari delapan desa itu, yakni Desa Simpang Luas, Pecah Pinggan, Sebaja, Sadau Jaya, Ujan Mas, Pulau Kemuning, Tanah Pilih, dan Desa Guntung Jaya terancam terisolasi akibat putusnya akses jalan penghubung tersebut.
Baca Juga: Warga Cianjur Mengungsi karena Rumah Tertimbun Longsor
"Tidak hanya mengakibatkan terisolir namun ancaman perekonomian warga, khususnya di delapan desa, nyaris terhenti karena pasokan pangan pengiriman hasil komoditi ke luar Sungai Are menjadi sangat sulit dilakukan," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?