Suara.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memuji konsistensi Partai Nasional Demokrat dalam membangun Indonesia. Ia mengatakan tujuan Partai Nasdem sama dengan TNI yang menjalankan dan membela amanat Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Hal itu disampaikan Gatot saat meberikan arahan kepada kader Nasdem dalam acara Rapat Kerja Nasional IV Nasdem tahun 2017 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2017).
"Ini yang membuat bangsa kita kuat, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tujuan partai Nasdem sama dengan yang saya sebutkan," kata Gatot.
Gatot mengatakan komitmen Partai Nasdem tetap sama sejak dibentuk dimana konsisten mengawal restorasi atau gerakan perubahan yang lebih baik. Khususnya mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik.
Gatot meniali tak banyak partai lain seperti Partai Nasdem.Misalnya terkait Rakernas kali ini, dimana semua pihak bergotong royong untuk berkumpul di Jakarta.
"Kita lihat di sini untuk berkumpul, partai nggak memberi ongkos. Semua bergotong royong untuk bisa hadir di sini," katanya.
Lebih lanjut Gatot menggarisbawahi tentang masyarakat sebagai komponen penting perjuangan. Ia mencontohkan bagaimana TNI bisa kuat dengan dukungan mereka. Maka kader Nasdem diharapkan bisa merangkul masyarakat, dari semua kalangan.
Gatot juga berpesan kepada 15 ribu kader yang hadir untuk memprioritaskan kepentingan masyarakat. Terutama dalam perumusan Undang-Undang di DPR, kader Nasdem harus menjadikan kepentingan rakyat sebagai pertimbangan mendasar.
"Saya yakin partai Nasdem tak bisa dibeli," kata Gatot.
Baca Juga: JK Apresiasi Partai Nasdem Dukung Jokowi pada Pilpres 2019
Berita Terkait
-
Bantah Korupsi, Sahroni 'Serang' Balik: yang Teriak Itu Boro-boro Bayar Pajak, Pasti Nunggu Sembako!
-
KPK Periksa Politikus NasDem Rajiv, Disorot soal Hubungan dengan Tersangka Korupsi CSR
-
Politikus Nasdem Rajiv Mangkir dari Pemeriksaan Kasus CSR, KPK Pastikan Bakal Panggil Ulang
-
Nasib Sahroni dan Nafa Urbach di Ujung Tanduk, Sidang Etik MKD Digelar Akhir Bulan Ini
-
Menhan Sjafrie Bertemu Surya Paloh dan Petinggi PKS, Sinyal Konsolidasi Politik Presiden?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?