Suara.com - Setya Novanto tampak tersenyum ketika bergegas masuk lift sembari meladeni jurnalis yang mengerubunginya di kompleks DPR, Rabu (15/11) siang. Namun, sejak masuk lift hingga Kamis (16/11) sore, Setnov tak lagi unjuk diri. Setnov gaib!
Rabu sore, Ketua DPR RI itu sempat "berkicau" di akun Twitter pribadinya yang tak sungkan menyatakan kekagumannya terhadap seorang pemulung yang dianggapnya sebagap pahlawan era kekinian.
Setnov menceritakan pengalamaannya saat mengunjungi Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (13/11) awal pekan ini. Di sana, ia mengakui bertemu pemulung.
"Kagum dengan Pak Yoseph Orem Bikolong, pemulung yang mendirikan sekolah gratis, PAUD dan SMP di Kupang, NTT. Masih dalam suasana Hari Pahlawan, tak berlebihan kiranya jika saya menyebut Pak Yoseph sebagai Pahlawan masa kini," tutur Setnov melalui akun @sn_setyanovanto, Rabu sore, 14.30 WIB.
Selang lima jam, sekitar pukul 21.00 WIB, enam petugas KPK mendatangi kediaman pribadi Setnov, di Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Mereka hendak menjemput Setnov secara paksa, karena terus mangkir dari pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana KTP elektronik.
Namun, pegawai lembaga antirasywah tersebut harus gigit jari karena tak menemukan yang bersangkutan di rumah besar tersebut.
"Secara persuasif kami himbau SN (Setya Novanto) dapat menyerahkan diri," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Kamis siang.
Baca Juga: Novanto Hilang, Aburizal Minta Golkar Tetap Solid
Tak hanya Febri, sejumlah pihak lainnya juga meminta Setnov keluar dari persembunyian dan menyerahkan diri.
Bahkan, sohib separtai Setnov, Aburizal Bakrie juga memintanya menyerahkan diri.
"Ikuti hukum saja. Ya paling bagus kan begitu (menyerahkan diri)," ujar Aburizal seusai diperiksa KPK sebagai saksi tersangka Setnov.
Geger Setnov gaib juga melanda kaum aktivis antikorupsi. Bahkan, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) sampai-sampai membuat sayembara berhadiah untuk menemukan Setnov.
"Barang siapa dapat memberikan informasi valid keberadaan Setya Novanto kepada KPK atau Kepolisian atau aparat penegak hukum lainnya sehingga KPK dapat melakukan penangkapan atas Setya Novanto maka Saya akan memberikan hadiah kepadanya uang sejumlah Rp10 juta," kata aktivis MAKI, Boyamin Saiman.
Kecabuhan tak hanya terjadi di dunia nyata, tapi juga di dunia maya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini
-
Ngeri! Cekcok di RS Duta Indah Berujung Petaka, Wanita Dihajar Mantan Suami Sampai Gigi Rontok
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!