Suara.com - Drama klaim sakit yang dipertontonkan Ketua DPR sekaligus tersangka korupsi kasus megakorupsi e-KTP, Setya Novanto akhirnya berakhir. Novanto ditahan KPK dan mengenakan rompi oranye.
Berdasarkan keterangan dokter yang berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan dari Ikatan Dokter Indonesia, Novanto sudah tidak perlu dirawat inap lagi di RSCM. Selain bisa dipindahkan dari RSCM, Novanto juga sudah bisa diperiksa KPK.
Atas pernyataan dokter tersebut, Minggu (19/11/2017) malam KPK langsung memindahkan Novanto ke rumah tahanan KPK. Namun, sebelum dibawa ke Rutan, Ketua DPR tersebut terlebih dahulu dibawa ke Gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka.
Setelah diperiksa, Senin (20/11/2017) dini hari, Novanto langsung dibawa ke Rutan Klas I KPK Cabang Jakarta Timur. Novanto akan ditahan selama 20 hari ke depan.
Surat perintah penyidikan terhadap Novanto diterbitkan pada 31 Oktober 2017 lalu. Penetapan tersangka kedua kepada Novanto setelah pada penetapan pertama dinilai tidak sah oleh hakim tunggal pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Cepi Iskandar.
Novanto diduga melakukan tindak pidana korupsi bersama dengan Anang Sugiana Sudihardjo, Andi Agustinus alias Andi Narogong, Irman, dan Sugiharto. Perbuatan mereka diduga merugikan negara hingga Rp2,3 triliun dari total proyek senilai Rp5,9 triliun.
Drama penahanan Novanto memunculkan 3 pesan tak tersirat. Terutama untuk KPK, Golkar dan publik. Mantan Ketua PPATK Yunus Husein mengungkapkan 3 pesan itu dalam kicauannya di Twitternya, @YunusHusein, Senin (20/11/2017).
"Alhamdulilah KPK denga bantuan dokter RSCM dan IDI akhirnya berhasil menahan SN di Rutan KPK. Semoga ini jadi pelajaran untuk pelaku koruptor," kicau pertama.
Pesan kedua, ke depan rumah sakit yang memeriksa tersangka korupsi tidak mengambil kesempatan untuk merekayasa hasil pemeriksaan. Di kasus Novanto, banyak kejanggala pada penanganan Novanto di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta Selatan. Di antaranya penggunaan perban untuk luka dalam dan jarum infus untuk bayi.
Baca Juga: Pengacara: Setya Novanto Diambil Paksa KPK
"Pesan juga untuk Rumah Sakit yang hanya mencari untung tanpa idealisme, sehingga disalahgunakan koruptor untuk menghindari tanggungjawab hukum," kata dia lagi.
Terakhir, menurut pakar hukum pencucia uang itu, Golkar harus berbenah menjalankan fungsinya sebagai partai.
"Ini juga pesan kepada parpol umumnya, GOLKAR khususnya, untuk tetap melaksanakan good governance, bersih dari korupsi dan tidak mengkhianati rakyat," pesan terakhir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan