Suara.com - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menegaskan, tidak bisa mengungkapkan hasil pemeriksaan medis tersangka kasus dugaan korupsi dana proyek KTP elektronik, Setya Novanto.
Kepala Bagian Humas RSCM Sulastin mengatakan, data itu tak bisa dipublikasikan karena tak berkesesuaian dengan kode etik. Dalam dunia kedokteran, data pasien bersifat rahasia.
"Kami tidak bisa mengungkapkan hasil pemeriksaan Pak Setya Novanto, karena itu data pribadi, privasi. Kami telah sampaikan semua hasil pemeriksaan (ke KPK)," kata Sulastin kepada Suara.com, Senin (20/11/2017).
Sedangkan mengenai biaya pengobatan dan perawatan Novanto selama di RSCM Kencana, Sulastin mengakui belum mendapatkan rekapitulasi datanya.
"Kalau soal itu belum ada datanya, belum direkap, karena kan baru tadi malam (keluar RSCM)," terangnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif menegaskan, seluruh biaya perawatan dan pemeriksaan medis Setnov selama di RSCM akan ditanggung lembaganya.
"Karena kami yang merujuk dan SN dalam penguasaan kami, seluruh biaya perawatannya kami yang menanggung. Nantinya, RSCM akan menghitung seluruh biayanya dan dibicarakan dengan kami," teranganya.
Sementara Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Moh Adib Khumaidi SpOT mengatakan, Setnov diperiksa oleh 10 dokter spesialis.
Sebelum dibawa ke RSCM Kencana, Novanto sempat dirawat di RS Medika Permata Hijau, Jakarta Barat, setelah mobil Toyota Fortuner bernomor polisi B 1732 ZLO yang ditumpanginya menabrak tiang listrik di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis (16/11) sekitar pukul 19.00 WIB.
Baca Juga: Perekonomian Indonesia Tidak Tergantung Pada Industri Rokok
"Tim dokter IDI memeriksa pasien SN untuk memberikan opini kedua (second opinion) mengenai kesehatannya. Penguatan opini itu dilakukan 10 dokter spesialis,” terangnya.
Namun, sesuai kode etik kedokteran, Adib menegaskan tak bisa menjelaskan 10 tim dokter spesialis yang diterjunkan dan hasil pemeriksaan Setnov.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap
-
Residivis Spesialis Rumah Kosong Beraksi Lagi di Jakarta Barat: Lampu Menyala Jadi Incaran!