Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok (tengah) dan Tantowi Yahya dari Partai Golkar [suara.com/Bowo Raharjo]
Baca 10 detik
Ketua DPR Setya Novanto dianggap terlalu percaya diri mengirim surat ke DPR untuk meminta jangan diberhentikan dari jabatan pimpinan dewan. Novanto memohon pimpinan dewan lainnya dapat memberikan kesempatan kepadanya untuk membuktikan tidak ada keterlibatan dalam kasus korupsi proyek e-KTP.
“Ya, Novanto terlalu percaya diri, bisa ngatur-ngatur. Mungkin dia masih berharap supaya praperadilannya bisa menang lagi, mungkin begitu,” kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok kepada Suara.com, Rabu, (22/11/17).
Menurut Mubarok DPR tidak perlu menanggapi permintaan Novanto. MKD, kata Mubarok, harus tetap menyidangkan perkara etika yang diduga dilanggar Novanto.
“Saya kira nggak (perlu ditanggapi), seperti ke pak Presiden, nggak usah ditanggapin. MKD, saya kira sudah mau siap itu di DPR. Ya, saya kira begitu, karena ini sudah ibaratnya belut, sudah terlalu licin,” tuturnya.
Mubarok menyarankan Novanto jangan terlalu percaya diri.
DPR, kata Mubarok, harus bersikap tegas. Jika DPR tetap menuruti permintaan Novanto, kata Mubarok, nama baik lembaga legislatif jadi taruhan.
“Iya, kepercayaan rakyat sudah menurun sekali. Ya itulah, makanya kalau DPR nggak ngambil peluang, itu ketahuan sekali bahwa semua itu diatur atau semuanya tunduk kepada kekuatan. Jadi, kekuatannya yang mengatur,” kata dia.
Mubarok mengingatkan sikap percaya diri yang ditunjukkan Novanto bisa-bisa nanti memunculkan opini kalau tindakan Novanto didukung DPR. (Handita Fajaresta)
“Ya, Novanto terlalu percaya diri, bisa ngatur-ngatur. Mungkin dia masih berharap supaya praperadilannya bisa menang lagi, mungkin begitu,” kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok kepada Suara.com, Rabu, (22/11/17).
Menurut Mubarok DPR tidak perlu menanggapi permintaan Novanto. MKD, kata Mubarok, harus tetap menyidangkan perkara etika yang diduga dilanggar Novanto.
“Saya kira nggak (perlu ditanggapi), seperti ke pak Presiden, nggak usah ditanggapin. MKD, saya kira sudah mau siap itu di DPR. Ya, saya kira begitu, karena ini sudah ibaratnya belut, sudah terlalu licin,” tuturnya.
Mubarok menyarankan Novanto jangan terlalu percaya diri.
DPR, kata Mubarok, harus bersikap tegas. Jika DPR tetap menuruti permintaan Novanto, kata Mubarok, nama baik lembaga legislatif jadi taruhan.
“Iya, kepercayaan rakyat sudah menurun sekali. Ya itulah, makanya kalau DPR nggak ngambil peluang, itu ketahuan sekali bahwa semua itu diatur atau semuanya tunduk kepada kekuatan. Jadi, kekuatannya yang mengatur,” kata dia.
Mubarok mengingatkan sikap percaya diri yang ditunjukkan Novanto bisa-bisa nanti memunculkan opini kalau tindakan Novanto didukung DPR. (Handita Fajaresta)
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Sindiran Pedas? Akademisi Sebut Jejak Sopir Sahroni, Noel, Setnov, Bahlil, hingga Haji Isam
-
Bukan di Bawah Bahlil, Golkar Siapkan Posisi 'Dewa' untuk Setya Novanto?
-
"Enaknya Jadi Setnov": Koruptor Rp 2,3 Triliun Bebas, Keadilan Jadi Lelucon?
-
Politisi NasDem Bela Remisi Setnov? 'Fine-Fine Saja' Lalu Singgung Amnesti Hasto dan Tom Lembong
-
Bebas dari Penjara, Kekayaan Setya Novanto Tembus Ratusan Miliar!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO