Seorang ayah berinisial RBT (32) tega menjadikan kedua putrinya, LP (16) dan L (14), budak seks selama bertahun-tahun. [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
R sebenarnya sudah lama curiga suaminya, RBT (32), punya penyimpangan seksual. Tapi, R hanya memendam saja perasaannya.
Sampai akhirnya kecurigaan R terjawab. Salah satu putrinya, LP (16), bercerita telah menjadi korban pelecehan seksual. Adik dari LP, L (14), ternyata juga menjadi korban keganasan ayah.
"Kejadiannya itu sudah lama. Tapi saya baru curiga dia alasannya (RBT) banyak nyamuk pas tidur. Sama main ponsel pas tidur," kata R kepada Suara.com di kediamannya, Jalan Pesing Gadog, RT 8, RW 6, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (29/11/2017).
Mereka berempat tinggal di sebuah kamar di lantai dua rumah kontrakan. Kamar mereka berdekatan dengan kamar penghuni yang lain.
R melaporkan kasus anaknya pada Minggu (26/11/2017).
"Tapi saya baru punya keberanian melapor ke polisi, pas anak saya (LP) bicara ke saya," kata R. R ditemui wartawan Suara.com di teras kamar lantai dua.
Ketika ditemui wartwan, dia terlihat tak bersemangat. Perbuatan suami membuat R tak habis pikir.
"Itu anak saya yang pertama (LP) dari sejak 4 SD (mendapatkan perlakuan cabul)," katanya.
RBT biasanya mengerjai kedua putrinya di waktu malam hari. Ketika kedua korban serta R tidur lelap.
"Itu kalau malam saja sekitar jam 01.00 atau jam 02.00 WIB," kata R.
"Saya juga nggak habis pikir kenapa sampai kayak gitu suami saya," R menambahkan.
Selama ini, LP memendam sendiri bebannya. Dia sebenarnya mau mengadu ke ibu. Tapi dalam hati kecilnya berontak. Dia khawatir kalau bicara, ayah dan ibunya bertengkar hebat.
"Ya, akhirnya dia cerita. Tapi alasannya nggak mau ngomong itu (LP) takut saya sama suami saya berantem. Kalau masalah itu urusan belakangan yang penting mama sudah tahu coba dari awal ngomong," ujar R kepada LP ketika mengadu perbuatan RBT.
Pelecehan terhadap LP lebih parah. Dia sampai disetubuhi.
"Itu yang paling banyak LP," kata R.
"Kalau anak saya yang kedua baru - baru ini. Saya nggak tahu kenapa sampai kayak gini tega sekali dia (pelaku)," ujar R.
Sampai akhirnya kecurigaan R terjawab. Salah satu putrinya, LP (16), bercerita telah menjadi korban pelecehan seksual. Adik dari LP, L (14), ternyata juga menjadi korban keganasan ayah.
"Kejadiannya itu sudah lama. Tapi saya baru curiga dia alasannya (RBT) banyak nyamuk pas tidur. Sama main ponsel pas tidur," kata R kepada Suara.com di kediamannya, Jalan Pesing Gadog, RT 8, RW 6, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (29/11/2017).
Mereka berempat tinggal di sebuah kamar di lantai dua rumah kontrakan. Kamar mereka berdekatan dengan kamar penghuni yang lain.
R melaporkan kasus anaknya pada Minggu (26/11/2017).
"Tapi saya baru punya keberanian melapor ke polisi, pas anak saya (LP) bicara ke saya," kata R. R ditemui wartawan Suara.com di teras kamar lantai dua.
Ketika ditemui wartwan, dia terlihat tak bersemangat. Perbuatan suami membuat R tak habis pikir.
"Itu anak saya yang pertama (LP) dari sejak 4 SD (mendapatkan perlakuan cabul)," katanya.
RBT biasanya mengerjai kedua putrinya di waktu malam hari. Ketika kedua korban serta R tidur lelap.
"Itu kalau malam saja sekitar jam 01.00 atau jam 02.00 WIB," kata R.
"Saya juga nggak habis pikir kenapa sampai kayak gitu suami saya," R menambahkan.
Selama ini, LP memendam sendiri bebannya. Dia sebenarnya mau mengadu ke ibu. Tapi dalam hati kecilnya berontak. Dia khawatir kalau bicara, ayah dan ibunya bertengkar hebat.
"Ya, akhirnya dia cerita. Tapi alasannya nggak mau ngomong itu (LP) takut saya sama suami saya berantem. Kalau masalah itu urusan belakangan yang penting mama sudah tahu coba dari awal ngomong," ujar R kepada LP ketika mengadu perbuatan RBT.
Pelecehan terhadap LP lebih parah. Dia sampai disetubuhi.
"Itu yang paling banyak LP," kata R.
"Kalau anak saya yang kedua baru - baru ini. Saya nggak tahu kenapa sampai kayak gini tega sekali dia (pelaku)," ujar R.
Wartawan Suara.com tidak diperkenankan untuk melihat kamar berukuran 3 x 4 itu. Mereka tinggal di sana sejak sekitar 20 tahun yang lalu.
Ketika Suara.com datang, di kontrakan hanya ada R. Sehari-hari, pekerjaan R tidak menentu. Kadang menjadi buruh cuci. Dia berasal dari Bekasi. RBT berasal dari Subang, Jawa Barat.
Pekerjaan RBT sehari-hari menjadi karyawan toko di wilayah Jakarta Barat. Penghasilan tiap bulan sekitar Rp3 juta.
Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Iver Manossoh mengatakan anggotanya sudah mendapatkan bukti kekerasan seksual terhadap kedua anak.
"Kedua anak sudah dilakukan visum untuk membuktikan adanya dugaan persetubuhan dan cabul kepada kedua anak ini," kata Iver.
Untuk sekarang, Iver belum mau menjelaskan motif RBT menjadikan kedua putrinya budak seks.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka