Suara.com - Ketua Rukun Warga 02 Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat Zainal Arifin bercerita kerugian warganya karena stigma 'kampung tawuran' di daerah ini sejak 3 bulan terakhir.
Salah satu dampak stigma masyarakat terkait Kampung Rawa Johar Baru lantaran ada pasangan kekasih yang tidak mendapat restu untuk menikah.
"Ada kawan saya mau besanan sama orang Kemayoran, ceweknya orang Kemayoran, cowoknya orang Kampung Rawa Johar Baru, akhirnya nggak direstuin karena cowoknya tinggal di Kampung Rawa," ujar Zainal saat berbincang-bincang dengan Suara.com di Jalan T Kampung Rawa Sawah, RT 09 RW 02 Nomor 19, Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2017)..
Kemudian dampak lainnya yakni sulitnya mendapatkan pekerjaan, terutama kalangan pemuda.
"Jadinya yang rugi masyarakatnya sendiri, terutama yang sedang mencari kerja," kata dia.
Zainal menuturkan saat ini Kampung Rawa tidak lagi terjadi tawuran lantaran sudah mendapat peringatan dari kepolisian. Sekretaris Nahdlatul Ulama Jakarta Pusat itu pun menceritakan ketika itu tawuran kerap terjadi dan tidak bisa diprediksi. Zainal tak ingat persis peristiwa dan korban tawuran ketika itu. Yang diketahuinya saat kejadian pada malam hari.
"Yang paling parah, kenal botol, kena petasan. Tapi alhamdulillah dengan adanya kerja sama dengan pihak-pihak. Alhamdulillah sekarang Johar Baru sekarang bukan kaya Johar Baru yang dulu," ucap Zainal.
Lelaki yang memiliki usaha dagang tempe itu mengaku malu lantaran wilayahnya sering di cap sebagai daerah yang kerap tawuran. Namun dirinya berupaya bersinergi dengan pihak terkait agar tidak ada tawuran di wilayahnya.
"Sebenarnya malu nggak malu, karena kita semua sudah bergerak baik camat, kelurahan, kepolisan koramil kerja sama," tutur Zainal.
Baca Juga: Anies Baswedan: Jakarta Siaga Banjir
Lebih lanjut, Zainal mengeluhkan tidak adanya Ruang Publik Terpadu Ramah Anak dan Ruang Terbuka Hijau di wilayahnya. Menurutnya dengan adanya RPTRA dan RTH dapat mencegah tawuran karena memiliki wadah untuk berinteraksi, lantaran padatnya wilayah tersebut.
"Solusi awal harus ada RPTRA untuk tempat main, ada kegiatan interaktif. Kita di RW 02 nggak ada RPTRA atau RTH," ujar Zainal.
Zainal menuturkan RPTRA atau RTH bisa jadi wadah agar dirinya tahu permasalahan yang dialami para warganya khususnya pemuda agar tidak lagi terjadi tawuran.
Nantinya dengan adanya RPTRA atau RTH, kata Zainal, ia bisa menerima masukan dari warganya. Pasalnya hingga kini Kampung Rawa tersebut belum memiliki tempat untuk warga berkumpul.
"Kan kalau ada tempatnya, kita bisa kumpulin (pemudanya), biar mereka curhat maunya apa, masukannya apa," kata dia.
Selasa (5/12/2017), Zainal telah menyampaikan kepada Gubernur Jakarta Anies Baswedan terkait persoalan yang dialami Kampung Rawa yakni susah sebagian pemuda mencari kerja, gara-gara tak mau menerima pekerja dari kampung tersebut karena terjadi tawuran.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan