Suara.com - Ketua Umum DPP Pengusaha Indonesia Muda Sam Aliano mendatangi gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (8/12/2017). Sam yang diterima langsung oleh Kepala Bagian Administrasi Penegakan Etika, Pengaduan dan Hukum Dewan Pers Muhammad Furkon bertujuan untuk mengadukan tayangan Metro TV yang diduga melanggar kode etik jurnalistik.
"Kita akan verifikasi ke MetroTV. Kita akan tayangkan programnya itu (yang dipermasalahkan)," kata Furkon di gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Dia mengatakan setelah dilakukan verifikasi baru akan diketahui apakah permasalahan yang dilaporkan tersebut melanggar kode etik jurnalistik atau tidak. Dengan demikian akan diketahui tindakan apa yang harus disikapi oleh Dewan Pers.
"Dalam butir kesepakatan itulah, Metro TV harus melayani hak jawab. Tentu hak jawab itu akan disesuaikan seperti apa. Apakah (siaran) live atau tunda," katanya.
Sebelumnya, Sam Aliano melaporkan MetroTV terkait salah satu programnya ke Komisi Penyiaran Indonesia, Selasa (5/12/2017) siang. Laporan itu terkait konten yang menyebutkan peserta aksi Reuni 212 merupakan kaum intoleran saat program editorial Media Indonesia disiarkan oleh MetroTV, Jumat (1/12/2017) lalu.
Selain melapor ke Dewan Pers, Sam juga melayangkan surat aduan kepihak Kemenkominfo dengan perihal yang sama.
"Surat aduan kepada Kemenkominfo telah dilayangkan. Termasuk CD yang berisi tayangan soal intoleran. Nanti Menteri Kominfo Rudiantara akan segera menyikapinya dalam waktu dekat," kata Sam.
Sam sendiri mengaku kecewa dengan tayangan di Metro TV tersebut. Menurutnya, tayangan tersebut sebagai hal yang memalukan. Pasalnya, peserta Reuni 212 yang hadir berasal dari berbagai kalangan.
Baik warga lokal mau pun keturunan dan dari agama berbeda. Artinya, lanjut Sam, kegiatan reuni 212 tersebut justru merangkul dan mempersatukan seluruh masyarakat dari ras dan agama berbeda.
Baca Juga: Bacok Polisi, 5 Anggota Geng Rawa Lele 212 Jadi Tersangka
"Saya kecewa, marah dan tidak trima. Apa yang tayang di MetroTV adalah fitnah dan tidak benar. Apalagi, itu memalukan kami (peserta reuni) di depan jutaan penonton layar kaca. Saya harap Metro TV segera mengklarifikasi dan memberikan penjelasan siapa yang dimaksud kaum intoleransi dan siapa korbannya," kata Sam.
Berita Terkait
-
Warganet Dihebohkan Kesalahan Tulis Ayat Alquran di Acara TV
-
Ini yang Dilakukan KPI Usai Sam Aliano Laporkan Metro TV
-
Marah Lihat Tayangan Metro TV, Sam Aliano Lapor ke KPI
-
Sam Aliano Bikin Sensasi Lagi, Bagikan Bakpao Usai Sidang Setnov
-
Sam Aliano Khawatir Semua Koruptor Nanti Sakit karena Tabrakan
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Drama Berakhir di Polda: Erika Carlina Resmi Cabut Laporan terhadap DJ Panda
-
4 Kritik Tajam Dino Patti Djalal ke Menlu Sugiono: Ferrari Kemlu Terancam Mogok
-
Habiburokhman: KUHAP Baru Jadi Terobosan Konstitusional Reformasi Polri
-
Mekanisme Khusus MBG Saat Libur Nataru: Datang ke Sekolah atau Tak Dapat
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan