Suara.com - Kementerian Perhubungan RI akan menertibkan seluruh bangunan baik permukiman dan lain-lain yang berada di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menunjang pembangunan jalur ganda.
"Mayoritas bangunan yang terkena imbas pembangunan jalur ganda kereta apir Bogor-Sukabumi lahannya milik PT KAI walaupun ada sebagian kecil milik warga," kata Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi di Sukabumi, Kamis (14/12/2017).
Dengan adanya pembangunan ini pihaknya meminta kepada warga untuk bersedia pindah dari lahan milik PT KAI tersebut yang nantinya pemerintah pusat akan memberikan ongkos pindah. Terkecuali lahan warga yang terimbas dipastikan akan ada ganti ruginya.
Pembangunan jalur ganda kereta api dari Bogor hingga Sukabumi ini sudah masuk progam utama dan pembangunannya pun dimulai tahun ini juga.
Sehingga tidak ada alasan lagi warga yang tinggal di lahan milik PT KAI akan ditertibkan untuk menunjang kelancaran pembangunan ini.
Selain itu, dibangunnya jalur ganda atau double track tersebut karena selama ini kereta api Sukabumi-Bogor tidak produktif dan efektif. Maka dari itu, pemerintah pusat membuat progam tersebut untuk membantu warga dan juga mengurai kemacetan arus lalu lintas di jalur utama.
"Kami pun terus berkoordinasi dengan Pemerintah Bogor dan Sukabumi untuk ikut membantu dalam menertibkan bangunan yang ada di atas lahan milik PT KAI yang dipastikan terkena imbas pembangunan ini," tambahnya.
Budi mengatakan sosialisasi penertiban secara gencar dilakukan dan dipastikan nantinya tidak akan ada gejolak, sebab pembangunan ini untuk kebutuhan banyak orang dan tentunya bisa meningkatkan ekonomi warga khususnya yang tinggal di Sukabumi. (Antara)
Baca Juga: KAI Siapkan Puluhan Kereta Tambahan selama Natal dan Tahun Baru
Berita Terkait
-
KAI Janjikan Jalur Ganda Lintas Selatan Rampung 2019
-
KAI Siapkan Puluhan Kereta Tambahan selama Natal dan Tahun Baru
-
Kecelakaan Kereta Api Jerman, Lebih dari 40 Orang Cedera
-
Kereta Jakarta-Bandung Lewat Cirebon karena Longsor, Jadwal Molor
-
Pernah Janji Tak Gusur, Sandiaga: Gubuk Liar di KBB itu Baru
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Polri Kerahkan Tambahan 1.500 Personel, Perkuat Penanganan Bencana Sumatra
-
Cekcok Ponsel Berujung KDRT Brutal di Sawangan, Polisi Langsung Amankan Pelaku!
-
Buruh KSPI Demo Dekat Istana: Tuntut UMP DKI Jadi Rp5,8 Juta, Anggap Angka Pramono Tak Sesuai KHL
-
Menuju Fase Rehabilitasi: Pemerintah Pastikan Sekolah, RSUD, dan Pasar di Sumatra Mulai Pulih
-
Arus Balik Nataru 2026 Dibayangi Kepadatan Tol, Polda Metro Siapkan 5 Skema Rekayasa Lalu Lintas Ini
-
Soal Adanya Pengibaran Bendera GAM, PDIP Beri Pesan: Jangan Campuradukkan Politik dalam Bencana
-
Kritik Pedas Ray Rangkuti: Di Indonesia, Musibah Sering Jadi Peluang Bisnis Pejabat!
-
Gerindra Dukung Pilkada Balik ke DPRD: Anggaran Rp37 Triliun Lebih Baik Buat Kesejahteraan Rakyat!
-
PDIP Integrasikan Politik Tata Ruang dan Mitigasi Bencana, Terjemahkan Visi Politik Hijau Megawati
-
Demo Buruh Tolak UMP 2026, Pramono Anung: Kami Tetap Berikan Layanan Terbaik