Suara.com - "Seorang tentara memborgol dan menggiring saya ke kantor polisi Al-Debwaya," tutur Mohamed al-Tawil, pria Palestina dengan keterbelakangan mental, kepada Anadolu Agency, Kamis (15/12/2017).
Al-Tawil, 29, mengakui ditahan selama satu jam di kawasan bisnis di pusat Hebron, Minggu (10/12) akhir pekan lalu.
"Setelah memukuli saya, mereka meninggalkan saya di jalanan," ungkapnya.
Meskipun telah disiksa, al-Tawil terus berkeliaran di distrik Kota Tua Hebron, di mana puluhan tentara Israel berjaga-jaga di pos pemeriksaan untuk menjaga permukiman Yahudi.
Kekinian, sekitar 800 warga Israel tinggal di Kota Tua Hebron, yang 20 persen wilayahnya dikuasai Israel, sementara 80 persen lainnya dikuasai otoritas Palestina.
Ayah al-Tewil, Khedir, mengungkapkan kepada Anadolu Agency bahwa putranya—meski berketerbelakangan mental—memang sering berkeliaran di wilayah tersebut.
"Ia dikenal oleh warga Al-Khalil [Hebron] dan sebagian besar pasukan Israel di Kota Tua. Meskipun mereka tahu kondisi al-Tawil, mereka tetap menahan bahkan memukuli dia," kata Khedir.
Khedir lantas meminta campur tangan dari kelompok-kelompok hak asasi manusia untuk menghentikan perlakuan sewenang-wenang tentara Israel terhadap penduduk Palestina di wilayah tersebut—khususnya terhadap warga yang berkebutuhan khusus.
Baca Juga: Kutuk Trump, Tak Ada Festival Natal di Kampung Halaman Yesus
Foto penangkapan al-Tawil yang beredar luas di media sosial mengundang kecaman dari seluruh dunia.
Insiden ini terjadi di tengah memanasnya hubungan Israel-Palestina menyusul keputusan sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada pekan lalu yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Yerusalem masih menjadi poros konflik kawasan Timur Tengah, karena orang-orang Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negaranya di masa yang akan datang.
Berita Terkait
-
Makin 'Mesra', Putra Mahkota Saudi Diundang Melawat ke Israel
-
Albania Tolak Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel
-
Kemendikbud Akan Ralat Buku Bertuliskan Yerusalem Ibu Kota Israel
-
Restoran di Gaza Kasih Diskon Besar untuk Warga Korea Utara
-
Israel Masih Tahan Bocah Palestina yang Jadi Ikon Baru Perlawanan
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025
-
Jerat Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka, Polri Usut Dugaan Pencucian Uang Kasus Korupsi PLTU 1 Kalbar
-
Hakim MK Soroti Gugatan UU Pers: Digugat Iwakum, Dijawab Mantan Jurnalis di Pemerintahan
-
Profil Halim Kalla Tersangka Korupsi PLTU: Adik Jusuf Kalla, Pionir Bioskop Digital-Mobil Listrik
-
Halim Kalla Adik JK Tersangka Proyek 'Hantu' PLTU Mempawah, Modus Licik Atur Lelang Terbongkar
-
Bukan Pesanan Istana! Menteri Hukum Sebut Islah PPP Murni Inisiatif Internal
-
Khawatir Ganti KTP Dua Kali, Warga Tunda Pindah Domisili Imbas Pemekaran Kelurahan Kapuk