Suara.com - Seorang warga Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, meninggal dunia karena serangan jantung sesaat setelah terjadi guncangan gempa bumi Tasikmalaya berkekuatan 6.9 skala richter terjadi, Jumat (15/12/2017) malam.
"Korban memiliki riwayat penyakit jantung, akhirnya kambuh dan meninggal dunia," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dadi Djakaria kepada Antara, Sabtu (16/12/2017).
Korban bernama Kusnadi (60) warga Kampung/Desa Cihuni, Kecamatan Pangatikan, meninggal bukan karena tertimpa material bangunan saat terjadi gempa.
Korban yang memiliki riwayat penyakit jantung itu meninggal karena kaget lalu terkena serangan jantung saat terjadi gempa bumi.
"Jadi korban kaget dan sesak napas hingga akhirnya meninggal dunia," terangnya.
Ia menyampaikan, gempa bumi yang terjadi tengah malam itu sempat membuat panik warga kemudian berhamburan keluar rumah.
Sedangkan korban yang meninggal saat gempa sedang melaksanakan zikir, lalu penyakit jantungnya kambuh.
"Korban saat itu sedang berzikir, mungkin sakitnya kambuh," imbuhnya.
Baca Juga: Pengacara Setnov: KPK Mainkan Politik Belah Bambu
Sementara itu, BPBD Garut masih melakukan pendataan jumlah warga yang terdampak gempa, juga jumlah kerusakan bangunan.
BPBD Garut sudah menerjunkan tim ke seluruh kecamatan untuk memantau perkembangan pascagempa bumi tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO