Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan tak akan rela kalau Golkar berada di posisi ketiga di pemilu tahun 2019. Itu sebabnya, Menteri Perindustrian mengajak semua kader berjuang demi mendongkrak elektabilitas partai berlambang pohon beringin.
"Kita akan mendapatkan posisi terhormat di mata masyarakat. Kita pernah menjadi partai nomor satu maupun nomor dua, tapi kita tidak akan pernah menjadi partai nomor tiga. Kita akan menjadi partai yang mendapat dukungan paling luas," kata Airlangga ketika membuka Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Senin (18/12/2017). Airlangga terpilih menjadi ketua umum dalam rapat pleno DPP pada Kamis (14/12/2017), dini hari.
Airlangga kemudian mengingatkan pada masa kejayaan Golkar. Sejak pemilu 1973, kata dia, partai ini selalu berada pada posisi pertama dan kedua. Tak ada dalam sejarah, Golkar berada di posisi ketiga apalagi di bawah nomor tiga, kata Airlangga.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga penelitian, menjelang pemilu 2019, elektabilitas Golkar berada pada posisi ke tiga -- di bawah PDI Perjuangan dan Gerindra. Penyebabnya tidak lain kasus korupsi yang menjerat sejumlah kader Golkar, termasuk Setya Novanto -- mantan ketua umum.
Airlangga mengajak semua elemen Golkar menyudahi konflik. Airlangga mengatakan agenda-agenda politik sudah di depan mata, di antaranya pilkada serentak yang akan diselenggarakan pada 2018.
"Kita jangan mencari perbedaan justru harus memperkuat persamaan di eleman partai untuk menegakkan kewibawaan Golkar," kata Airlangga.
Airlangga berjanji akan memperbaiki citra Golkar demi mencapai target terbaik pada pemilihan anggota legislatif tahun 2019.
"Saya tidak pernah mengejar posisi (Ketua Umum), tapi jika semua meminta saya akan menerimanya sebagai amanah untuk memberi dedikasi pada tanah air. Partai Golkar akan bangkit kembali dan kita persembahkan untuk rakyat Indonesia," kata Airlangga.
Tag
Berita Terkait
-
Golkar Copot Musa Rajeckshah dari Ketua DPD Sumut, Sekjen Bongkar Alasannya
-
Perjalanan Karier Aura Kasih, Nyaris Nyaleg atas Rekomendasi Ridwan Kamil?
-
Akhir Pekan Ini Golkar Bakal Gelar Rapimnas, Bahas Apa?
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra