Politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (31/10).
Politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai menilai Idrus Marham tidak perlu dipertahankan sebagai sekretaris jenderal Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto.
"Bisa saja kalau dia (Idrus) dirasa cocok. Kalau saya tidak," kata Yorrys di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Senin (18/12/2017).
Yorrys mengatakan jika masih ada orang-orang status quo di dalam kepengurusan Airlangga, maka tak menutup kemungkinan penilaian masyarakat terhadap Golkar masih akan sama saat Golkar masih dipimpin oleh Setya Novanto.
"Kalau masih ada orang-orang status quo itu pasti publik akan ribut lag. Sekarang begini, salah satu faktor elektabilitas menurun karena masalah SN, masalah pribadi dan terkesan dilindungi organisasi ini yang agak bertentangan di dalam," ujar Yorrys.
Menurut Yorrys stigma buruk pada Golkar harus dihilangkan jika ingin partai berlambang pohon beringin mendapat kepercayaan lagi dari publik.
"Ini stigma ini harus hilang, jadi saya obyektif saja. Kamu mau lihat partai ini atau orang pendukung SN? Dari pertama saya pendukung Ical tapi dalam proses ini nggak bisa karena legacy yang mau saya tinggalkan adalah bagaimana menyelamatkan partai ini menjadi suatu kekuatan politik nasional," tutur Yorrys.
Yorrys mengakui Idrus memiliki kematangan di bidang administrasi. Namun, Golkar juga punya banyak orang yang memahami tugas-tugas sekjen.
"Memang Idrus Marham sendiri, kita bisa lihat Sekjenkan administratif. Orang itu, satu sudah matang di dalam Golkar, memahami anatomi Golkar, kemudian juga mampu membangun komunikasi baik vertikal maupun horizontal. Ada si Ibnu Munzir, ada Happy Bone, ada Ace Hasan, kalau lintas generasi ada Ucok. Semua banyak yang bagus-bagus," kata Yorrys.
"Bisa saja kalau dia (Idrus) dirasa cocok. Kalau saya tidak," kata Yorrys di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Senin (18/12/2017).
Yorrys mengatakan jika masih ada orang-orang status quo di dalam kepengurusan Airlangga, maka tak menutup kemungkinan penilaian masyarakat terhadap Golkar masih akan sama saat Golkar masih dipimpin oleh Setya Novanto.
"Kalau masih ada orang-orang status quo itu pasti publik akan ribut lag. Sekarang begini, salah satu faktor elektabilitas menurun karena masalah SN, masalah pribadi dan terkesan dilindungi organisasi ini yang agak bertentangan di dalam," ujar Yorrys.
Menurut Yorrys stigma buruk pada Golkar harus dihilangkan jika ingin partai berlambang pohon beringin mendapat kepercayaan lagi dari publik.
"Ini stigma ini harus hilang, jadi saya obyektif saja. Kamu mau lihat partai ini atau orang pendukung SN? Dari pertama saya pendukung Ical tapi dalam proses ini nggak bisa karena legacy yang mau saya tinggalkan adalah bagaimana menyelamatkan partai ini menjadi suatu kekuatan politik nasional," tutur Yorrys.
Yorrys mengakui Idrus memiliki kematangan di bidang administrasi. Namun, Golkar juga punya banyak orang yang memahami tugas-tugas sekjen.
"Memang Idrus Marham sendiri, kita bisa lihat Sekjenkan administratif. Orang itu, satu sudah matang di dalam Golkar, memahami anatomi Golkar, kemudian juga mampu membangun komunikasi baik vertikal maupun horizontal. Ada si Ibnu Munzir, ada Happy Bone, ada Ace Hasan, kalau lintas generasi ada Ucok. Semua banyak yang bagus-bagus," kata Yorrys.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Akhir Pekan Ini Golkar Bakal Gelar Rapimnas, Bahas Apa?
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Kader Jadi Tersangka KPK, Golkar Tak Mau Gegabah: Tunggu Status Terdakwa Dulu
-
Perintah Keras Bahlil ke DPR/DPRD Golkar: Rakyat Kena Bencana, Jangan Cuma Mikirin Program!
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan