Suara.com - Amerika Serikat dipaksa menggunakan hak vetonya pada Senin (18/12/2017), setelah 14 dari 15 anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menyetujui sebuah resolusi yang berisi desakkan agar Presiden Donald Trump mencabut klaimnya yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Sebanyak 14 anggota DK PBB mendukung resolusi yang disusun oleh Mesir tersebut dalam sebuah pemungutan suara yang digelar Senin. Isi resolusi itu sendiri tak menyebut AS atau Trump, tetapi secara tegas menyatakan "kekecewaan mendalam atas keputusan baru-baru ini terkait status Yerusalem."
AS, satu-satunya anggota DK PBB yang menolak resolusi itu, menanggapi hasil pemungutan suara tersebut dengan berang.
"Apa yang kita saksikan di Dewan Keamanan hari ini adalah sebuah penghinaan. Kami tak akan melupakan hal ini," kata Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, sembari menambahkan bahwa itu adalah penggunaan hak veto pertama AS dalam enam tahun terakhir.
"Fakta bahwa hak veto ini digunakan untuk mempertahankan kedaulatan Amerika dan mempertahankan peran Amerika di proses damai Timur Tengah bukanlah sesuatu yang memalukan bagi kami," tegas diplomat perempuan itu.
Ke-14 anggota DK PBB yang menerima resolusi itu termasuk empat anggota tetap - yakni Prancis, Inggris, Rusia, dan Cina - dan 10 anggota sementara yang terdiri dari Bolivia, Mesir, Ethiopia, Italia, Jepang, Kazakhstan, Senegal, Swedia, Ukraina, dan Uruguay.
Menurut kantor berita Reuters, hasil pemungutan suara DK PBB itu menunjukka bahwa AS dan Trump semakin terisolasi dalam pergaulan dunia, secara khusus dalam isu upaya damai Timur Tengah.
Belum lama ini Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengatakan bahwa pengakuan sepihak AS yang menyatakan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel menunjukkan bahwa Trump sudah tak layak terlibat dalam pembicaraan damai Israel-Palestina.
Berita Terkait
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Tenaga Surya Kalahkan Batu Bara, Namun Transisi Energi Masih Tertahan Kepentingan Fosil
-
PNM Presentasikan Model Mekaar Hingga Diakui Pasar Global
-
Sejarah Terukir! Prabowo Ikuti Jejak Soekarno di PBB, Apa Kata Dunia?
-
Sidang Umum PBB Kacau! Netanyahu Pidato, Delegasi Walk Out Massal!
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
Terkini
-
Panduan Lengkap Daftar Antrian Pangan Bersubsidi Pasar Jaya 2025: Syarat dan Caranya
-
Indonesia Gebrak Panggung Dunia di COP30 Brasil, Siap Pimpin Pasar Karbon Global
-
KPK Bongkar Modus Suap Bupati Ponorogo: Isu Rotasi Jabatan Jadi 'Mesin ATM' Pejabat Resah
-
Anggaran Perbaikan Gizi Bayi dan Ibu Hamil Diduga Dikorupsi, KPK Buka Suara
-
Teken MoU dengan ICVCM, Menhut Janji Pasar Karbon Tak Rugikan Masyarakat Adat
-
Jejak Jenderal Sarwo Edhie: Kakek AHY Penumpas G30S yang Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Geledah Kantor Gubernur Riau! KPK Sita Bukti Penting Dokumen Anggaran 2025
-
MUI DKI Mau Standarisasi Guru Ngaji, Ketua DPRD Bilang Begini
-
Usai Rumah Dinas Abdul Wahid dan 2 Anak Buahnya, KPK Geledah Kantor Gubernur Riau, Ini yang Disita
-
Pelaku Ledakan SMAN 72 Belajar Rakit Bom dari Internet, Kerap Akses Konten Kekerasan di Situs Gelap