Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menekankan agenda Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar hanya untuk memilih dan mengukuhkan Airlangga Hartarto menjadi ketua umum, melanjutkan periode sebelumnya, 2014-2019.
Idrus meyakini keputusan tersebut tidak akan diingkari semua kader, apalagi keinginan internal Golkar sudah mengerucut kepada kandidat tunggal -- Airlangga. Dengan demikian, tidak akan ada kader lain yang maju untuk menjadi kompetitor Airlangga.
"Dalam sebuah proses demokrasi Golkar itu sangat memungkinkan (muncul kompetitor Airlangga). Tapi saya hanya ingin mengatakan bahwa siapapun kader Partai Golkar yang memahami realitas politik, paham peta pemilih yang ada, mamahami perkembangan suara-suara daerah, saya punya keyakinan tidak akan ada yang maju," kata Idrus di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Selasa (19/12/2017).
Idrus menekankan rapat pleno yang diselenggarakan tanggal 21 November, kemudian 13 dan 17 Desember, 34 dewan pimpinan daerah tingkat provinsi mengarah kepada Airlangga. Keputusan DPD tingkat provinsi didasarkan pada pilihan DPD tingkat kabupaten dan kota.
"Menurut informasi yang ada bahwa keputusan 34 provinsi itu diambil segera setelah ada rapat pimpinan di daerah untuk mengambil keputusan dalam mencalonkan dan memilih dan meminta Airlangga ditetapkan menjadi ketua umum," kata Idrus.
Dalam forum rapat pimpinan nasional yang berlangsung di JCC, kemarin, Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyoal hasil rapat pleno yang menetapkan Airlangga menjadi ketua umum definitif. Menurut dia pemilihan ketua umum definitif hanya boleh dilakukan melalui forum musyawarah nasional.
Priyo berharap munaslub membuka peluang bagi semua kader untuk mencalonkan diri menjadi ketua umum -- menggantikan Setya Novanto yang kini ditahan KPK. Priyo merupakan salah satu kader yang ingin maju menjadi ketua umum.
Kader lain yang juga ingin maju Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto). Putri mantan Presiden Soeharto berharap seperti Priyo, munaslub membuka peluang bagi semua kader lain untuk maju.
"Saya kira nggak ada masalah jika semua dibuka dan karena itu kita ingin mensimulasikan bagaimana pertemuan nanti. Setelah ditetapkan tatib, ditetapkan agenda acara, lalu kemudian Pimpinan Munaslub ada penejelasan daripada DPP tentang pertanggungjawaban kenapa harus munaslub ini dilaksanakan, Nanti itu kita jelaskan," tutur Idrus.
Setelah itu, kata Idrus, akan dilanjut pada penyampaian hasil rapimnas dan penyampaian pandangan umum dari 34 DPD tingkat provinsi serta organisasi sayap partai serta lembaga dewan pembina, dewan pakar, dan dewan penasihat.
"Setelah mendengarkan pandangan umum ini tentu kita lihat dinamika-dinamika yang ada. Tapi sekali lagi realitas politik itu semuanya sudah selesai, karena itu kita harus belajar dari realitas politik," kata Idrus.
"Dukungan sepenuhnya diberikan kepada Airrlangga Hartarto sebagai Ketua Umum dan secara prosedural mekanisme partai sudah dilakukan sedemikian rupa termasuk rapimnas kemarin. Saya kira saudara-saudara bisa mencermatinya," Idrus menambahkan.
Idrus meyakini keputusan tersebut tidak akan diingkari semua kader, apalagi keinginan internal Golkar sudah mengerucut kepada kandidat tunggal -- Airlangga. Dengan demikian, tidak akan ada kader lain yang maju untuk menjadi kompetitor Airlangga.
"Dalam sebuah proses demokrasi Golkar itu sangat memungkinkan (muncul kompetitor Airlangga). Tapi saya hanya ingin mengatakan bahwa siapapun kader Partai Golkar yang memahami realitas politik, paham peta pemilih yang ada, mamahami perkembangan suara-suara daerah, saya punya keyakinan tidak akan ada yang maju," kata Idrus di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Selasa (19/12/2017).
Idrus menekankan rapat pleno yang diselenggarakan tanggal 21 November, kemudian 13 dan 17 Desember, 34 dewan pimpinan daerah tingkat provinsi mengarah kepada Airlangga. Keputusan DPD tingkat provinsi didasarkan pada pilihan DPD tingkat kabupaten dan kota.
"Menurut informasi yang ada bahwa keputusan 34 provinsi itu diambil segera setelah ada rapat pimpinan di daerah untuk mengambil keputusan dalam mencalonkan dan memilih dan meminta Airlangga ditetapkan menjadi ketua umum," kata Idrus.
Dalam forum rapat pimpinan nasional yang berlangsung di JCC, kemarin, Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyoal hasil rapat pleno yang menetapkan Airlangga menjadi ketua umum definitif. Menurut dia pemilihan ketua umum definitif hanya boleh dilakukan melalui forum musyawarah nasional.
Priyo berharap munaslub membuka peluang bagi semua kader untuk mencalonkan diri menjadi ketua umum -- menggantikan Setya Novanto yang kini ditahan KPK. Priyo merupakan salah satu kader yang ingin maju menjadi ketua umum.
Kader lain yang juga ingin maju Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto). Putri mantan Presiden Soeharto berharap seperti Priyo, munaslub membuka peluang bagi semua kader lain untuk maju.
"Saya kira nggak ada masalah jika semua dibuka dan karena itu kita ingin mensimulasikan bagaimana pertemuan nanti. Setelah ditetapkan tatib, ditetapkan agenda acara, lalu kemudian Pimpinan Munaslub ada penejelasan daripada DPP tentang pertanggungjawaban kenapa harus munaslub ini dilaksanakan, Nanti itu kita jelaskan," tutur Idrus.
Setelah itu, kata Idrus, akan dilanjut pada penyampaian hasil rapimnas dan penyampaian pandangan umum dari 34 DPD tingkat provinsi serta organisasi sayap partai serta lembaga dewan pembina, dewan pakar, dan dewan penasihat.
"Setelah mendengarkan pandangan umum ini tentu kita lihat dinamika-dinamika yang ada. Tapi sekali lagi realitas politik itu semuanya sudah selesai, karena itu kita harus belajar dari realitas politik," kata Idrus.
"Dukungan sepenuhnya diberikan kepada Airrlangga Hartarto sebagai Ketua Umum dan secara prosedural mekanisme partai sudah dilakukan sedemikian rupa termasuk rapimnas kemarin. Saya kira saudara-saudara bisa mencermatinya," Idrus menambahkan.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Kader Jadi Tersangka KPK, Golkar Tak Mau Gegabah: Tunggu Status Terdakwa Dulu
-
Perintah Keras Bahlil ke DPR/DPRD Golkar: Rakyat Kena Bencana, Jangan Cuma Mikirin Program!
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK, Ketum Golkar Bahlil: Saya Belum Dapat Info
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri