Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi datang ke Gedung KPK di Jakarta, Selasa (7/11).
Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Nurdin Halid menyebut Dedi Mulyadi mendapat prioritas untuk diusung Partai Golkar menjadi calon gubernur Jawa Barat setelah dukungan kepada Ridwan Kamil dicabut.
"Dedi Mulyadi prioritas utama, dia ketua DPD Golkar, surveinya bagus, sekarang pada urutan ketiga, punya potensi untuk memenangkan Jawa Barat," kata Nurdin di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Selasa (19/12/2017).
Dedi merupakan ketua DPD I Provinsi Jawa Barat. Saat ini, dia menjabat Dedi merupakan bupati Purwakarta. Ketika Partai Golkar memilih Ridwan yang notabene bukan kader menjadi kandidat Jawa Barat 1, eskalasi politik di internal partai memanas. Sampai akhirnya keputusan mengusung Ridwan Kamil dicabut lagi.
Soal pencabutan dukungan ke Ridwan yang sebelumnya dipasangkan dengan Daniel Mutaqien, menurut Nurdin itu karena kesalahan Ridwan sendiri. Menurut dia, Ridwan tidak konsisten dengan kesepakatan bersama Golkar.
"Golkar punya sistem baku tentang rekrutmen paslon di pilkada. Kita sudah menetapkan Ridwan dan Daniel, tapi kemudian Ridwan tidak konsisten," ujar Nurdin.
Nurdin mengungkapkan ketika itu Ridwan sendiri yang datang ke DPP Golkar untuk meminta duet dengan Daniel yang merupakan kader Golkar.
"Makanya kita tetapkan Ridwan dengan Daniel, bukan kita usulkan, kalau kita usulkan Dedi, dia tolak. Saya blak-blakan saja. Kemudian dia melakukan improvisasi, mau konvensi sebagainya, ini tidak konsisten," tutur Nurdin.
Nurdin menilai Ridwan telah mempermainkan Golkar.
"Golkar tidak bisa dipermainkan dengan cara seperti itu. Golkar punya harkat marwah dan martabat, oleh karena itu DPD membuat surat pada DPP untuk mencabut," kata Nurdin.
"Dedi Mulyadi prioritas utama, dia ketua DPD Golkar, surveinya bagus, sekarang pada urutan ketiga, punya potensi untuk memenangkan Jawa Barat," kata Nurdin di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Selasa (19/12/2017).
Dedi merupakan ketua DPD I Provinsi Jawa Barat. Saat ini, dia menjabat Dedi merupakan bupati Purwakarta. Ketika Partai Golkar memilih Ridwan yang notabene bukan kader menjadi kandidat Jawa Barat 1, eskalasi politik di internal partai memanas. Sampai akhirnya keputusan mengusung Ridwan Kamil dicabut lagi.
Soal pencabutan dukungan ke Ridwan yang sebelumnya dipasangkan dengan Daniel Mutaqien, menurut Nurdin itu karena kesalahan Ridwan sendiri. Menurut dia, Ridwan tidak konsisten dengan kesepakatan bersama Golkar.
"Golkar punya sistem baku tentang rekrutmen paslon di pilkada. Kita sudah menetapkan Ridwan dan Daniel, tapi kemudian Ridwan tidak konsisten," ujar Nurdin.
Nurdin mengungkapkan ketika itu Ridwan sendiri yang datang ke DPP Golkar untuk meminta duet dengan Daniel yang merupakan kader Golkar.
"Makanya kita tetapkan Ridwan dengan Daniel, bukan kita usulkan, kalau kita usulkan Dedi, dia tolak. Saya blak-blakan saja. Kemudian dia melakukan improvisasi, mau konvensi sebagainya, ini tidak konsisten," tutur Nurdin.
Nurdin menilai Ridwan telah mempermainkan Golkar.
"Golkar tidak bisa dipermainkan dengan cara seperti itu. Golkar punya harkat marwah dan martabat, oleh karena itu DPD membuat surat pada DPP untuk mencabut," kata Nurdin.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Kader Jadi Tersangka KPK, Golkar Tak Mau Gegabah: Tunggu Status Terdakwa Dulu
-
Perintah Keras Bahlil ke DPR/DPRD Golkar: Rakyat Kena Bencana, Jangan Cuma Mikirin Program!
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK, Ketum Golkar Bahlil: Saya Belum Dapat Info
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Ledakan Terdengar Dua Kali, Pasar Induk Kramat Jati Kebakaran Pagi Ini
-
Tiket Kereta Nataru 2025 Diserbu, Catat Tanggal Terpadatnya
-
DPRD DKI Galang Rp 359 Juta untuk Korban Bencana Sumatra
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar