Suara.com - Dua politikus dari partai politik yang berkuasa Malaysia kembali menuai kecaman, karena melontarkan kritik yang dianggap banyak pihak sangat seksis dan bias gender.
Kedua politikus Partai UMNO yang berhaluan kanan tersebut ialah Abdullah Mat Yasim dan Megat Zulkarnain Omardin. Keduanya juga tercatat sebagai senator di parlemen Malaysia.
Abdulllah dan Zulkarnain melontarkan kritik terhadap sejumlah maskapai penerbangan, karena mempekerjakan pramugari yang mereka anggap berseragam seksi dan mengundang berahi kaum laki-laki.
Maskapai-maskapai yang mereka kritik adalah AirAsia, Firefly, dan Malindo.
Abdullah menilai para pramugari itu berpakaian terlalu seksi sehingga bisa "membangkitkan" penumpang dan tak mencerminkan Malaysia yang disebutnya sebagai negeri Muslim.
"Komisi Penerbangan Malaysia harus memperhatikan hal ini," kata Abdullah dalam perdebatan di parlemen mengenai amandemen peraturan hukum penerbangan Malaysia, seperti dilansir Independent, Rabu (20/12/2017).
Ia mengatakan, seragam pramugari maskapai Malindo masih "bisa diterima" meski tetap dinilainya seksi. Sebab, seragam pramugari maskapai itu tetap "menutupi area sensitif".
"Tapi seragam pramugari AirAsia dan Firefly tidak," tukasnya.
Koleganya, Zulkarnain, dalam perdebatan yang sama juga menyatakan hal sama. Ia mendesak agar semua maskapai itu membuat seragam baru yang tak seksi.
Baca Juga: Golkar Segera Evaluasi Pansus Hak Angket KPK
"Istriku sangat khawatir ketika aku menumpangi pesawat sendirian dengan maskapai Malindo atau AirAsia," tukasnya.
Wakil Ketua Dewan Negara (majelis tinggi parlemen Malaysia) Abdul Halim Abd Samad memuji Senator Abdullah dan Zulkarnain karena mengangkat isu tersebut.
"Ini adalah topik bagus karena banyak warga yang melakukan penerbangan," tuturnya.
Ini bukan kali pertama persoalan seragam pramugari maskapai penerbangan menjadi topik perdebatan para laki-laki di parlemen.
Pekan lalu, Senator Hanafi Mamat pernah melontarkan usulan agar seluruh pramugari memakai seragam yang cocok dengan hukum syariat Islam.
Menurutnya, itu untuk menghindari persepsi salah dari turis-turis asing mengenai Malaysia karena melihat pakaian pramugari yang "seksi dan tak hormat" tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
Terkini
-
Bukan Takut Kritis! Mahfud MD Ungkap Alasan 'Tertutup' di Komisi Reformasi Polri
-
Terbukti Salahgunakan Izin Tinggal, 2 Pemain Asing Asal Ghana dan Kamerun Dideportasi dari Indonesia
-
Korupsi Lintas Era Kemenaker Terbongkar, Kenapa Eks Sekjen Hery Sudarmanto Baru Terseret?
-
Panduan Lengkap Daftar Antrian Pangan Bersubsidi Pasar Jaya 2025: Syarat dan Caranya
-
Indonesia Gebrak Panggung Dunia di COP30 Brasil, Siap Pimpin Pasar Karbon Global
-
KPK Bongkar Modus Suap Bupati Ponorogo: Isu Rotasi Jabatan Jadi 'Mesin ATM' Pejabat Resah
-
Anggaran Perbaikan Gizi Bayi dan Ibu Hamil Diduga Dikorupsi, KPK Buka Suara
-
Teken MoU dengan ICVCM, Menhut Janji Pasar Karbon Tak Rugikan Masyarakat Adat
-
Jejak Jenderal Sarwo Edhie: Kakek AHY Penumpas G30S yang Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Geledah Kantor Gubernur Riau! KPK Sita Bukti Penting Dokumen Anggaran 2025