Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Reni Marlinawati [suara.com/Dian Rosmala]
Kasus kriminalitas di Indonesia masih marak, khususnya di Ibu Kota Negara dan daerah penyangga. Terbaru, dua kelompok geng motor berkolaborasi menjarah toko pakaian Fernando Store di Jalan Sentosa, Sukmajaya, Depok, Minggu (24/12/217), dini hari.
Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PPP Reni Marlinawati mengaku prihatin. Tapi, dia minta jangan ada lagi saling menyalahkan. Semua pihak mesti sama-sama mengambil peran mencegah aksi geng motor.
"Ketika pemerintah mengatakan ini kan kewajiban keluarga, orangtuanya jangan terlalu sibuk, urus anaknya dong. Tak boleh saling menyalakan," kata Reni di DPR, Jakarta, Kamis (28/12/2017).
Lemahnya pengawasan masyarakat menjadi salah satu penyebab maraknya kenakalan di kalangan remaja.
Ketua Fraksi PPP berkisah. Suatu hari, dia menyaksikan seorang anak di bawah umur dibantu menyalakan rokok oleh orang dewasa yang berada di sampingnya.
"Harusnya kan anak itu dilarang. Itulah lemahnya respon masyarakat serta kontrol masyarakat terhadap peristiwa-peristiwa seperti itu. Kalau sekarang anak-anaknya bergerombol terus tiba-tiba datang masyarakat pasti anaknya juga takut kok," ujar Reni.
Lemahnya sanksi kepada mereka, kata Reni, juga mengakibatkan geng motor masih marak. Sanksi yang tidak menimbulkan efek jera, tidak akan menghentikan kenakalan remaja.
"Misalkan begini, kalau kan dulu ada aturan kalau ada tamu 24 jam harus lapor RT. Sekarang kan tak ada lagi. Nah sekarang ada nggak aturannya kalau 24 jam anak tak ada di rumah harus lapor RT. Kan tidak ada," tutur Reni.
Peran lembaga pendidikan dinilai belum maksimal. Sekolah mestinya tidak hanya memberikan pelajaran-pelajaran umum kepada anak didik, tapi juga membentuk moral dan karakter.
"Karena ketika orangtuanya miskin kemudian dia sibuk, pasti anaknya itu tidak cukup waktu memperoleh pendidikan yang mengenai itu, ini kan harus disampaikan di sekolah. Sekolah itu menjadi rumah yang kedua," kata Reni.
Kuncinya lagi terletak pada ketegasan aparat penegak hukum. Menurut Reni, aparat harus mengambil langkah cepat untuk menimbulkan efek jera.
"Karena begini, kalau saya melihat adanya upaya bukan pembiaran, ada seperti permisif. Kalau peristiwa itu ada, ya sudahlah itu kan anak muda. Akhirnya kan karena dibiarkan, dia merasa apa yang dilakukan benar. Walhasil dia melakukan hal-hal yang sangat tidak terpuji," kata Reni.
Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PPP Reni Marlinawati mengaku prihatin. Tapi, dia minta jangan ada lagi saling menyalahkan. Semua pihak mesti sama-sama mengambil peran mencegah aksi geng motor.
"Ketika pemerintah mengatakan ini kan kewajiban keluarga, orangtuanya jangan terlalu sibuk, urus anaknya dong. Tak boleh saling menyalakan," kata Reni di DPR, Jakarta, Kamis (28/12/2017).
Lemahnya pengawasan masyarakat menjadi salah satu penyebab maraknya kenakalan di kalangan remaja.
Ketua Fraksi PPP berkisah. Suatu hari, dia menyaksikan seorang anak di bawah umur dibantu menyalakan rokok oleh orang dewasa yang berada di sampingnya.
"Harusnya kan anak itu dilarang. Itulah lemahnya respon masyarakat serta kontrol masyarakat terhadap peristiwa-peristiwa seperti itu. Kalau sekarang anak-anaknya bergerombol terus tiba-tiba datang masyarakat pasti anaknya juga takut kok," ujar Reni.
Lemahnya sanksi kepada mereka, kata Reni, juga mengakibatkan geng motor masih marak. Sanksi yang tidak menimbulkan efek jera, tidak akan menghentikan kenakalan remaja.
"Misalkan begini, kalau kan dulu ada aturan kalau ada tamu 24 jam harus lapor RT. Sekarang kan tak ada lagi. Nah sekarang ada nggak aturannya kalau 24 jam anak tak ada di rumah harus lapor RT. Kan tidak ada," tutur Reni.
Peran lembaga pendidikan dinilai belum maksimal. Sekolah mestinya tidak hanya memberikan pelajaran-pelajaran umum kepada anak didik, tapi juga membentuk moral dan karakter.
"Karena ketika orangtuanya miskin kemudian dia sibuk, pasti anaknya itu tidak cukup waktu memperoleh pendidikan yang mengenai itu, ini kan harus disampaikan di sekolah. Sekolah itu menjadi rumah yang kedua," kata Reni.
Kuncinya lagi terletak pada ketegasan aparat penegak hukum. Menurut Reni, aparat harus mengambil langkah cepat untuk menimbulkan efek jera.
"Karena begini, kalau saya melihat adanya upaya bukan pembiaran, ada seperti permisif. Kalau peristiwa itu ada, ya sudahlah itu kan anak muda. Akhirnya kan karena dibiarkan, dia merasa apa yang dilakukan benar. Walhasil dia melakukan hal-hal yang sangat tidak terpuji," kata Reni.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Kocak, The Prediksi dan Bedain Touring ke New Zealand Pakai Kostum Shaun The Sheep
-
Padahal Gabung Geng Motor, Desta Malu dan Minder Pengalaman Touring Kalah Telak dari Chef Juna
-
Dramatis! Detik-detik Resmob Sergap Eksekutor Geng Motor Penembak Warkop di Tanah Abang
-
Tak Berkutik! Pelaku Penembakan Warkop Tanah Abang Ditangkap Resmob Tanpa Perlawanan
-
Mendadak Ciut saat Ditangkap, Ini Wajah Pelaku Utama Penembakan Warkop di Tanah Abang
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Bintang Porno Bonnie Blue Lecehkan Merah Putih, DPR Dorong KBRI di Inggris Sampaikan Keberatan
-
Tembus Jalur Udara, Bantuan 3 Ton Sudah Tiba di Takengon
-
BMKG Ingatkan Potensi Tinggi Gelombang di Pesisir Selatan Indonesia, Apa Penyebabnya?
-
MIND ID Kirim 3 Truk Obat-obatan ke Aceh dan Sumatera untuk Jaga Kesehatan Warga Terdampak Banjir
-
Wamenkumham Bongkar Aturan: Polisi Tak Bisa Asal Jerat Demonstran, Ini Satu-satunya Celah Hukum
-
Modus Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang di Kasus 'Ijon' Proyek, Hapus Jejak Digital
-
Dari Aceh Tamiang, Mendagri Bertolak ke Aceh Timur Serahkan Bantuan
-
Beban Prabowo Menurut Rocky Gerung: Isu Fufufafa Hantui Publik, Audit Ekologi Nasional Mendesak
-
Misteri 'Lulus Sebelum Kuliah' Terbongkar! 7 Fakta Wagub Hellyana Jadi Tersangka Kasus Ijazah Palsu
-
Natalius Pigai Balas Dino Patti Djalal: Kritik Anda ke Menlu Sugiono Isinya Zonk Semua