Komisioner ombudsman Adrianus Meliala [suara.com/Nikolaus Tolen]
Ombudsman Republik Indonesia mencatat pelayanan publik di bidang hukum selama 2017 belum memuaskan.
"Laporan masyarakat yang sering dilaporkan adalah permasalahan pelayanan publik bidang penegakan hukum," kata komisioner ombudsman Adrianus Meliala ketika dalam acara penyampaian Catatan Akhir Tahun Ombudsman Tahun 2017 di gedung ORI, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (29/12/2017).
Polri, kejaksaan, pengadilan, lembaga pemasyarakatan, paling banya dilaporkan masyarakat ke ORI. Selain itu juga Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Yudisial, Komisi Perlindungan Anak, Indonesia, Komnas HAM, Komisi Kejaksaan, Komisi Kepolisian Nasional, Komisi Pemilihan Umum, dan Komisi Nasional Perempuan.
"Dalam rentang waktu tiga tahun terakhir, laporan masyarakat bidang penegakan hukum yang cukup banyak dilaporkan dan menjadi atensi publik adalah pelayanan kepolisian dan pelayanan lembaga peradilan (pengadilan negeri sampai dengan Mahkamah Agung)," katanya.
Substansi laporannya paling banyak terkait kinerja Polri dalam memberikan pelayanan publik. Misalnya, tahun 2015, dari 239 laporan, 218 kasus (91 persen) merupakan substansi laporan pelayanan Polri.
"Sedangkan pada tahun 2016, dari total jumlah laporan sebanyak 312 laporan, 89 persen atau 280 laporan merupakan substansi laporan pelayanan Polri dan pada tahun 2017 dari 182 laporan, 90 persen atau 164 laporan merupakan substansi laporan pelayanan Polri," kata Adrianus.
"Laporan masyarakat yang sering dilaporkan adalah permasalahan pelayanan publik bidang penegakan hukum," kata komisioner ombudsman Adrianus Meliala ketika dalam acara penyampaian Catatan Akhir Tahun Ombudsman Tahun 2017 di gedung ORI, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (29/12/2017).
Polri, kejaksaan, pengadilan, lembaga pemasyarakatan, paling banya dilaporkan masyarakat ke ORI. Selain itu juga Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Yudisial, Komisi Perlindungan Anak, Indonesia, Komnas HAM, Komisi Kejaksaan, Komisi Kepolisian Nasional, Komisi Pemilihan Umum, dan Komisi Nasional Perempuan.
"Dalam rentang waktu tiga tahun terakhir, laporan masyarakat bidang penegakan hukum yang cukup banyak dilaporkan dan menjadi atensi publik adalah pelayanan kepolisian dan pelayanan lembaga peradilan (pengadilan negeri sampai dengan Mahkamah Agung)," katanya.
Substansi laporannya paling banyak terkait kinerja Polri dalam memberikan pelayanan publik. Misalnya, tahun 2015, dari 239 laporan, 218 kasus (91 persen) merupakan substansi laporan pelayanan Polri.
"Sedangkan pada tahun 2016, dari total jumlah laporan sebanyak 312 laporan, 89 persen atau 280 laporan merupakan substansi laporan pelayanan Polri dan pada tahun 2017 dari 182 laporan, 90 persen atau 164 laporan merupakan substansi laporan pelayanan Polri," kata Adrianus.
ORI sudah memberikan saran untuk perbaikan penegakan hukum pada tahun 2016. Misalnya, perbaikan sistem lembaga peradilan, perbaikan penanganan sidang tilang dan juga SIM serta Samsat.
"Sebagian saran telah dilaksanakan perbaikan oleh instansi atau lembaga Penegak Hukum. Namun demikian, tetap terlihat permasalahan yang sama dan berulang yang dilaporkan, seperti permasalahan proses penyidikan oleh kepolisian, permasalahan ketidakjelasan penanganan perkara di tingkat MA, serta permasalahan lamanya pengiriman salinan putusan oleh MA kepada pengadilan pengaju laporan masyarakat bidang penegakan hukum," katanya.
"Sebagian saran telah dilaksanakan perbaikan oleh instansi atau lembaga Penegak Hukum. Namun demikian, tetap terlihat permasalahan yang sama dan berulang yang dilaporkan, seperti permasalahan proses penyidikan oleh kepolisian, permasalahan ketidakjelasan penanganan perkara di tingkat MA, serta permasalahan lamanya pengiriman salinan putusan oleh MA kepada pengadilan pengaju laporan masyarakat bidang penegakan hukum," katanya.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Dendam usai Bebas? Ini Dalih Tom Lembong Laporkan Auditor BPK ke Ombdusman RI
-
Pertamina Patra Niaga Dapat Apresiasi Ombudsman atas Kepatuhan Distribusi LPG di Pangkalan
-
BUMDes Boleh Kelola Pupuk Bersubsidi? Ini Penjelasan Ombudsman
-
Relawan Ganjar CS Adukan Jokowi ke Ombudsman RI, Ujung-ujungnya Soal Prabowo
-
Dicopot Dari Ketua MK, Kini Anwar Usman Dilaporkan Ke Ombudsman RI
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir