Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan [suara.com/Dian Rosmala]
Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan meminta Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong dan Kementerian Luar Negeri memberi penjelasan kepada publik mengenai alasan Hong Kong menolak kedatangan Ustadz Abdul Somad pada Sabtu (23/12/2017) -- sebelumnya tertulis Minggu (24/12/2017).
Zulkifli menghormati kedaulatan Hong Kong. Hong Kong berhak menolak kedatangan warga negara luar. Tapi, alasan penolakan tetap harus disampaikan.
"Negara mesti hadir dan berpihak kepada rakyat. Itulah sumpah negara melindungi segenap tumpah darah Indonesia," kata ketua MPR di Pulau Dua Senayan, Jakarta, Jumat (29/12/ 2017).
KJRI dan Kemenlu harus melakukan klarifikasi masalah yang menimpa Abdul Somad agar tak menimbulkan macam-macam spekulasi di tengah masyarakat.
"KJRI dan Kemenlu mengklarifikasi apa yang terjadi. Kita kan dengan Tiongkok bersahabat, tapi equal, kita setara, sama tinggi sama rendah," ujar Zulkifli.
Menurut Zulkifli warga negara, tokoh agama, seharusnya mendapatkan perlindungan negara.
"Saya pikir itu perlu, sebagai warga negara Ustadz Somad apalagi ulama untuk mendapatkan perlindungan dari KJRI dan Kemenlu," kata Zulkifli.
Sikap Prabowo dan Rachma
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mempertanyakan dasar sikap Hong Kong.
"Saya pelajari dulu. Tapi ya dasarnya apa main begitu (deportasi), saya juga nggak ngerti," kata Prabowo di kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2017).
Menurut Prabowo kasus itu tidak bisa dibiarkan berlalu begitu saja. Harus dicari apa dasar pengusiran Somad oleh Hong Kong.
"Saya kira kita semua harus cari tahu ya," ujar Prabowo.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri juga bereaksi keras. Ia berharap pemerintah tidak abai atas persoalan tersebut, sebab akan menjadi kecaman publik.
"Ya, presiden akan menjadi pertanyaan di rakyat. Terutama umat muslim. Kenapa sikap pemerintah harus begitu. Karena akan membuat downgrade pemerintah sendiri," kata Rachmawati.
Dia menyesalkan sikap Hong Kong kepada Somad. Menurut putri ketiga Presiden Soekarno, kedatangan Abdul Somad ke Hong Kong guna kepentingan syiar agama.
"Ya saya sangat menyesalkan peristiwa tersebut ya. Sebetulnya itu kan hak orang apalagi diundang untuk melakukan sesuatu syiar atau dakwah. Itu kan tentunya mengandung kebaikan. Setelah ada peristiwa ini saya perlu mempertanyakan sikap pemerintah dalam hal ini. Ini harus segara diusut. Karena ini presiden tidak baik," kata Rachmawati.
Zulkifli menghormati kedaulatan Hong Kong. Hong Kong berhak menolak kedatangan warga negara luar. Tapi, alasan penolakan tetap harus disampaikan.
"Negara mesti hadir dan berpihak kepada rakyat. Itulah sumpah negara melindungi segenap tumpah darah Indonesia," kata ketua MPR di Pulau Dua Senayan, Jakarta, Jumat (29/12/ 2017).
KJRI dan Kemenlu harus melakukan klarifikasi masalah yang menimpa Abdul Somad agar tak menimbulkan macam-macam spekulasi di tengah masyarakat.
"KJRI dan Kemenlu mengklarifikasi apa yang terjadi. Kita kan dengan Tiongkok bersahabat, tapi equal, kita setara, sama tinggi sama rendah," ujar Zulkifli.
Menurut Zulkifli warga negara, tokoh agama, seharusnya mendapatkan perlindungan negara.
"Saya pikir itu perlu, sebagai warga negara Ustadz Somad apalagi ulama untuk mendapatkan perlindungan dari KJRI dan Kemenlu," kata Zulkifli.
Sikap Prabowo dan Rachma
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mempertanyakan dasar sikap Hong Kong.
"Saya pelajari dulu. Tapi ya dasarnya apa main begitu (deportasi), saya juga nggak ngerti," kata Prabowo di kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2017).
Menurut Prabowo kasus itu tidak bisa dibiarkan berlalu begitu saja. Harus dicari apa dasar pengusiran Somad oleh Hong Kong.
"Saya kira kita semua harus cari tahu ya," ujar Prabowo.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri juga bereaksi keras. Ia berharap pemerintah tidak abai atas persoalan tersebut, sebab akan menjadi kecaman publik.
"Ya, presiden akan menjadi pertanyaan di rakyat. Terutama umat muslim. Kenapa sikap pemerintah harus begitu. Karena akan membuat downgrade pemerintah sendiri," kata Rachmawati.
Dia menyesalkan sikap Hong Kong kepada Somad. Menurut putri ketiga Presiden Soekarno, kedatangan Abdul Somad ke Hong Kong guna kepentingan syiar agama.
"Ya saya sangat menyesalkan peristiwa tersebut ya. Sebetulnya itu kan hak orang apalagi diundang untuk melakukan sesuatu syiar atau dakwah. Itu kan tentunya mengandung kebaikan. Setelah ada peristiwa ini saya perlu mempertanyakan sikap pemerintah dalam hal ini. Ini harus segara diusut. Karena ini presiden tidak baik," kata Rachmawati.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
-
Viral Ustaz Abdul Somad Sindir Pedas Orang Tua yang Marah Anaknya Dihukum Guru
-
UAS Umpamakan Hubungan Santri dengan Kiai lewat Mahzab Cinta: Susah Dilogikakan!
-
Ustaz Abdul Somad Bantah Patok Tarif Dakwah Rp40 Juta, Arie Untung Ikut Bersaksi
-
Bukan Sekadar Hadiah, Ini Makna di Balik Peci dan Tasbih Ustaz Abdul Somad untuk Ruben Onsu
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari