Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah menantang warganet untuk menelusuri nilai korupsi proyek e-KTP. Dia menjanjikan hadiah sepeda, sepeda motor, dan helm bagi yang bisa menghitung kerugian sampai mendapatkan angka Rp2,3 triliun sebagaimana yang disampaikan KPK.
"Kalau bisa hitung kerugian 2,3 T (trilliun) saya kasih sepeda, motor, dan helm," tulis Fahri di akun Twitter.
Cuitan Fahri sejatinya untuk menjawab seorang netizen yang mengkritik proyek e-KTP. Menurut netizen, dalam proyek itu terdapat politisi yang menjadi bagian dalam korupsi, tetapi merasa tidak ingin terlihat oleh rakyat.
Jawaban Fahri rupanya mengundang canda warganet. Hadiahnya kalau bisa jangan hanya sepeda motor dan helm. "Sabuk pengamannya juga bang," tulis warganet.
Pemilik akun Frida Dara menambahkan, "Jangan lupa sarung tangan sekalian pak."
Namun, ada netizen yang memberikan saran kepada Fahri. Pemilik akun Twitter Mohamad Iqbal Khoiri menyarankan Fahri menjadi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi daripada hanya vokal di media sosial.
Menurut Iqbal, Fahri cocok menjadi ketua KPK karena gaya Fahri blak-blakan dan bisa membuat koruptor ketakutan.
"Saran saya abang jadi ketua kpk aja.. kan abang tahu tuh duitnya kemana aja dan siapa aja yang makan.. daripada abang Fahri teriak" di Twitter terus.. mungkin dengan gaya abang yangg blak-blakan para koruptor bisa takut ... nuhun," tulisnya.
Suara.com kemudian menghubungi Fahri untuk menanyakan kenapa terkesan tidak percaya dengan nilai kerugian Rp2,3 triliun. Fahri kemudian menjawab lewat Whatsapp. Fahri menegaskan kalau dia tidak percaya angka itu.
"Nggak percaya (dengan jumlah 2,3 triliun) dan nggak pernah ada (korupsi KTP elektronik)," ujarnya.
Itu sebabnya, Fahri menantang masyarakat untuk menjelaskan jumlah kerugian itu dan kalau bisa dapat hadiah.
Kenapa Fahri memilih hadiah sepeda, sepeda motor, dan helm? "Biar lebih tinggi (hadiahnya) dari presiden," tulis Fahri diimbuhi emoticon tertawa.
Maksudnya lebih tinggi dari Presiden mungkin maksud Fahri hadiahnya lebih besar dari yang biasa diberikan Presiden Joko Widodo, sepeda onthel.
Ketika ditanya syarat untuk mendapatkan hadiah, Fahri mengatakan: "Pokoknya kalau ada yang bisa tunjukkan kepada saya darimana angka 2,3 triliun itu, saya kasih semuanya."
Kalau misalnya yang mampu menjawab pertanyaan Fahri anggota KPK, apakah akan tetap diberi hadiah sepeda?
"Ya kalau anggota KPK, saya minta hitungan resmi. Sebab yang punya hak cuma BPK dan BPKP yang sampai sekarang nggak ngeluarin (rincian aliran dana)," tulis Fahri. (Handita Fajaresta)
"Kalau bisa hitung kerugian 2,3 T (trilliun) saya kasih sepeda, motor, dan helm," tulis Fahri di akun Twitter.
Cuitan Fahri sejatinya untuk menjawab seorang netizen yang mengkritik proyek e-KTP. Menurut netizen, dalam proyek itu terdapat politisi yang menjadi bagian dalam korupsi, tetapi merasa tidak ingin terlihat oleh rakyat.
Jawaban Fahri rupanya mengundang canda warganet. Hadiahnya kalau bisa jangan hanya sepeda motor dan helm. "Sabuk pengamannya juga bang," tulis warganet.
Pemilik akun Frida Dara menambahkan, "Jangan lupa sarung tangan sekalian pak."
Namun, ada netizen yang memberikan saran kepada Fahri. Pemilik akun Twitter Mohamad Iqbal Khoiri menyarankan Fahri menjadi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi daripada hanya vokal di media sosial.
Menurut Iqbal, Fahri cocok menjadi ketua KPK karena gaya Fahri blak-blakan dan bisa membuat koruptor ketakutan.
"Saran saya abang jadi ketua kpk aja.. kan abang tahu tuh duitnya kemana aja dan siapa aja yang makan.. daripada abang Fahri teriak" di Twitter terus.. mungkin dengan gaya abang yangg blak-blakan para koruptor bisa takut ... nuhun," tulisnya.
Suara.com kemudian menghubungi Fahri untuk menanyakan kenapa terkesan tidak percaya dengan nilai kerugian Rp2,3 triliun. Fahri kemudian menjawab lewat Whatsapp. Fahri menegaskan kalau dia tidak percaya angka itu.
"Nggak percaya (dengan jumlah 2,3 triliun) dan nggak pernah ada (korupsi KTP elektronik)," ujarnya.
Itu sebabnya, Fahri menantang masyarakat untuk menjelaskan jumlah kerugian itu dan kalau bisa dapat hadiah.
Kenapa Fahri memilih hadiah sepeda, sepeda motor, dan helm? "Biar lebih tinggi (hadiahnya) dari presiden," tulis Fahri diimbuhi emoticon tertawa.
Maksudnya lebih tinggi dari Presiden mungkin maksud Fahri hadiahnya lebih besar dari yang biasa diberikan Presiden Joko Widodo, sepeda onthel.
Ketika ditanya syarat untuk mendapatkan hadiah, Fahri mengatakan: "Pokoknya kalau ada yang bisa tunjukkan kepada saya darimana angka 2,3 triliun itu, saya kasih semuanya."
Kalau misalnya yang mampu menjawab pertanyaan Fahri anggota KPK, apakah akan tetap diberi hadiah sepeda?
"Ya kalau anggota KPK, saya minta hitungan resmi. Sebab yang punya hak cuma BPK dan BPKP yang sampai sekarang nggak ngeluarin (rincian aliran dana)," tulis Fahri. (Handita Fajaresta)
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Belum Setahun Kerja, Banyak Menteri Prabowo Dapat Tanda Kehormatan, Apa Jasanya?
-
Wamen PKP Soroti Backlog 15 Juta Unit Rumah, Singgung Properti Syariah
-
Qatar Garap Proyek 3 Juta Rumah di Indonesia, Kapan Mulai Dibangun?
-
Publik Meledak, Buntut Fahri Hamzah Usul Pajak Rumah Tapak Dinaikkan
-
Seruan Keras Syahganda Nainggolan: Copot Maruarar Sirait, Ganti dengan Fahri Hamzah
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra