Hingga akhirnya, Minggu (25 /12/2017), jasad Mulud ditemukan oleh warga di sebuah perkebunan, di Sukabumi, Jawa Barat.
"Saya dapat kabar ada penemuan mayat dan sudah di bawa ke RS. Pelabuhan Ratu. Saya cek ke kamar jenazah ternyata benar itu bapak saya," kata Teguh sambil menangis.
Teguh mengatakan yang membuat yakin bahwa itu jasad ayahnya dari ikat pinggang, pakaian, sarung telepon dan tas yang masih melekat di tubuh korban.
"Itu dari barang bukti sama bapak ditemuin ada jaraknya 5 kilometer," ujar Teguh.
Selanjutnya keluarga besar Teguh merasa sedih dan shock terlebih adalah istri Mulud.
Selanjutnya keluarga berharap kepada polisi para pelaku diberikan hukuman yang seberat beratnya. Sesuai dengan tindakan dan perbuatan yang dilakukan terhadap korban.
"Kami keluarga minta semua pelaku ditangkap. Berikan hukuman mati. Itu orang tua yang dihabisin tega sekali," kata Teguh.
Kasus perampokan yang disertai pembunuhan terungkap setelah polisi menangkap IS, AY (21), RR (25), dan UH (44). AY, RR, dan UH merupakan pelaku utama. Polres Sukabumi berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk melacak pelaku berinisial DE dan PA yang kabur. Koordinasi dilakukan karena dalang perampokan, YA, berasal dari Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
"Iya asli orang sana (Jakarta). Tapi dia (YA) nggak netap, tersangka berpindah-pindah," kata dia.
Baca Juga: Usai Buang Mayat Driver Grab Car, Mobilnya Dijual Rp4,5 Juta
Mulud dibunuh setelah mengantar para pelaku ke perkebunan teh di Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (15/12/2017), sekitar pukul 11.00 WIB. Pelaku sudah merencanakan aksi kejahatan. YA yang memesan layanan Grab Car. Dia yang mengajak DE dan PA.
Menjelang sampai di lokasi tujuan, pelaku meminta Mulud untuk beristirahat setelah kelelahan karena perjalanan jauh. Saat korban tertidur di ruang kemudi, YA menusuk Mulud. DE dan PA membantu membekap mulut korban sambil memukuli hingga tewas.
Tak ada yang tahu kejadian itu. Mayat Mulud kemudian dibuang di perkebunan Jalan Raya Cikotok Lampungharja, Kampung Naringgul, Desa Cikakak, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Jasad korban pertamakali ditemukan warga, Senin (25/12/2017).
Mobil hasil rampokan itu kemudian dijual para tersangka kepada UH melalui perantara berinisial IS.
Berita Terkait
-
Pemuda di Cilincing Dibunuh karena Masalah Cewek, Pembunuhnya Sempat Kabur ke Bengkulu
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Teka-teki Mayat Perempuan di Tesla, Diduga Kuat Pacar D4vd karena Tato di Jari Telunjuk
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
Kronologi Sadis Penculikan Kacab Bank BUMN: Kopda FH Sempat Ancam Lepas Korban Gegara Hal Ini!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO