Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, untuk membangkitkan kedisiplinan konsepnya meningkatkan motivasi dan tidak mempermalukan.
Hal tersebut disampaikannya saat melakukan sidak yang ia artikan sebagai “silaturahmi mendadak” di Kantor Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD), Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2018).
Saat “sidak” ke BPRD, Sandiaga mengakui masih menemukan PNS yang berani membolos setelah libur panjang pergantian tahun.
"Hasilnya ya ada yang oke. Ada yang belum signifikan. Belum optimal. Yah ini buat PR kami juga," tuturnya.
Ia mengatakan, bakal memberikan sanksi kepada PNS di lingkungan Pemprov DKI yang terdata membolos atau tidak masuk tanpa keterangan setelah libur akhir tahun.
"Jangan lembek, jangan kasih kendor, kami harus gas pol. Ini harus jadi contoh. Bahwa Pemprov DKI ini kan harus memiliki kemampuan untuk menjadi teladan," tegasnya.
Sandiaga juga mengatakan, sengaja tak mengundang media saat melakukan “sidak” ke sejumlah dinas dan badan pemprov.
Sebab, ia ingin mendisiplinkan PNS tanpa mempermalukan mereka di hadapan publik.
Baca Juga: Dituduh Selingkuh, NI Nyaris Dibakar Hidup-Hidup Suaminya
"Kita untuk membangkitkan kedisiplinan konsepnya adalah meningkatkan motivasi mereka, bukan dipermalukan, tapi kalau kita ingin memberikan motivasi dan pujian karena prestasi mereka itu harus secara umum," kata Sandiaga.
Namun bila ingin memberikan teguran atau peringatan karena terlambat datang atau mungkin prestasinya kurang baik, harus dilakukan dalam kondisi tertutup.
"Itu harus kondisi yang tidak mempermalukan mereka, sehingga mereka bisa termotivasi ke depan. Alhamdulillah dari ‘silaturahmi mendadak’ (sidak) di beberapa tempat tentunya masih ada yang terlambat datang atau tidak tersosialisasikan dengan baik, tapi secara mayoritas so far angkanya masih terus dikonsolidasikan, kita melihat tingkat kepatuhannya," tuturnya.
Berita Terkait
-
Dirisak Warganet, Sandiaga Uno: Sidak itu 'Silaturahmi Mendadak'
-
Puluhan PNS Dipecat Selama Anies-Sandi Memimpin
-
Perayaan Tahun Baru 2018 di Jakarta Hasilkan 780 Ton Sampah
-
Jakarta Bantah Alokasi Pendidikan dan Kesehatan di Bawah Standar
-
Sejak Era Ahok, Perjalanan Dinas Pejabat DKI Rp1,5 Juta Per Hari
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang