Suara.com - Partai Demokrat telah mengusung Gubernur petahana Lukas Enembe dan Wakilnya Klemen Tinal maju di Pemilihan Gubernur Papua 2018.
Sebelum sampai ke tahap itu, partai yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini merasa mendapat perlakuan yang tidak adil.
"Pada hari itu sekitar Oktober 2017 Lukas Enembe dipaksa untuk menerima wakilnya yang bukan atas keinginanya," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca IP Pandjaitan di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi Nomor 41, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2018).
Sebelumnya beredar kabar pertemuan Lukas dengan Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw untuk menduetkan Lukas dengan Paulus dalam Pilgub Papua 2018. Pertemuan itu dilakukan Selasa (5/9/2017) lalu.
"Yang kemudian (Lukas diminta) menandatangani perjanjian untuk memenangkan partai tertentu, padahal Lukas adalah ketua DPD Partai Demokrat Papua," kata dia.
Hinca menyebut hal tersebut merupakan tindakan sewenang-wenang kepada kader PD. Karenanya, partai berlambang mercy itu mutuskan untuk membentuk Tim Pencari Fakta. Hasilnya, kata Hinca sudah disampaikan ke presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kami tuntaskan dan (hasilnya) di sampaikan pada Jokowi, dan kami terima kasih pada Presiden Jokowi. Akhirnya kasus itu selesai dan berapa hari yang lalu 29 Desember kami mendeklarasikan pasangan ini, Pak Lukas Enembe masuk ke periode dua," katanya.
Hinca juga sebelumnya mengatakan partainya merasa dizalimi lantaran salah satu kader terbaiknya, Syaharie Jaang dipolisikan. Demokrat menilai laporan itu masuk setelah Jaang menolak untuk dipasangkan dengan Kapolda Kaltim, Inspektur Jenderal Safaruddin, di Pilkada Kaltim.
Baca Juga: Jaang Dipolisikan Jelang Pilkada Kaltim, Demokrat Merasa Dizalimi
Berita Terkait
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Demokrat Tolak Tunjangan Rumah DPR RI: Tidak Tepat di Tengah Kesulitan Rakyat
-
Ditanya Nasib Kapolri, Ibas: 'Itu Presiden ya, Kita Buat Kondisi Lebih Tenang'
-
Wakili Ketum Partai Demokrat, Ibas Penuhi Panggilan Mendadak Prabowo di Istana Negara
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan