Suara.com - Badan Narkotika Nasional Provinsi Gorontalo menggerebek pesta narkoba jenis sabu-sabu yang diikuti oleh SD, istri Wakil Wali Kota Gorontalo Charles Budi Doku.
SD dibekuk bersama seorang rekannya berinisial LM di salah satu rumah Jalan Cokroaminoto, Gorontalo, Selasa (2/1/2018) pukul 22.00 WITA. BNNP juga menyita barang mukti bong atau alat hisap sabu-sabu, serta paket kecil kristal diduga narkoba.
Sang suami, Budi Doku, mengakui istrinya baru kali ini memakai narkoba. Ia juga berterima kasih kepada BNNP karena menangkap istrinya.
"Saya berterima kasih kepada BNNP karena telah menangkap. Pemerintah Kota Gorontalo ke depan akan terus memberantas narkoba dan minuman keras," kata Budi Doku seperti dilansir Antara, Kamis (4/1).
Budi juga meminta maaf kepada publik Gorontalo karena peristiwa tersebut.
"Saya memohon maaf, mungkin istri saya khilaf dan ini adalah musibah, Insya Allah ada hikmah di balik peristiwa ini," tuturnya.
Namun, publik tetap mengkritik perilaku SD. Apalagi, SD dinilai mereka bergaya hidup mewah sebelum dibekuk BNNP.
Gaya hidup mewah yang dikritik publik itu, merujuk pada sejumlah unggahan SD di akun Facebook miliknya.
Baca Juga: ISIS Deklarasikan Perang terhadap Hamas Palestina
Melalui akun Facebook Sherli Djou—Jumat (5/1) tak lagi bisa diakses—istri pejabat tersebut mengunggah sejumlah foto dirinya tengah merayakan pesta pergantian tahun 2017-2018 dengan sejumlah disk jokey (DJ) ibu kota.
"Edisi Tahun BaRu bersama DJ' Poppy Davina From Jakarta & DJ' MaRio From M2000 Manado @PeKo," tulis SD di akun Facebooknya. Ia juga mengunggah foto-fotonya bersama DJ Davina dan DJ Mario.
Warganet, setelah SD ditangkap BNNP, ”membanjiri” kolom komentar unggahan SD itu dengan kritik.
"Istri wali kota kelakuannya kayak masih anak muda. Pesta-pesta bareng dj gawat dunia,” tulis akun Icha Aritra.
Warganet bernama Sadli Effendi menuliskan, ”Sangat memalukan ibu pejabat satu ini.”
Bahkan akun R Faizal Soewandono menyindir SD dengan memberikan komentar "Shabu Lover cooyyyy....."
Tidak Beli
Budi Doku membantah sang istri melakukan transaksi jual beli narkoba, sebelum ditangkap.
"Istri saya menceritakan bahwa ada orang berinisial S yang memberikan barang kepadanya, melalui sopir," ujarnya.
Budi menjelaskan, bahwa S diketahui mencari istrinya melalui seorang teman bernama Novi untuk meminta bantuan.
"Istri saya mengira pria tersebut akan meminta bantuan kepada wakil wali kota, oleh karena itu istri saya berencana mendatanginya, satu jam setelah S menanyakan istri saya," jelasnya.
Budi mengatakan, barang yang diduga narkoba jenis sabu-sabu itupun diberikan oleh S kepada supir seusai menerima undangan namun tidak didatangi oleh istrinya.
"Setahu saya, baru kali ini istri saya menggunakan narkoba dan memang ada prosedur untuk rehabilitasi seperti pernah kecanduan, dan kami akan ikuti prosedur itu," tegasnya.
Ia mengungkapkan, bahwa istrinya gemar donor darah sejak lama, dan tidak benar ada informasi bahwa SD telah menggunakan narkoba sejak beberapa tahun silam.
3 Kali Pingsan
Sebelumnya, BNNP Gorontalo merilis hasil tes urine SD. Berdasarkan tes, urine SD positif mengandung metamfetamin atau bahan narkotika.
Kepala BNNP Gorontalo Brigjen Oneng Subroto, Rabu (3/1/2018), mengungkapkan tes urine langsung dilakukan pihaknya seusai menangkap SD.
SD ditangkap bersama rekannya berinisial LM di salah satu rumah di Jalan Cokroaminoto Kota Gorontalo, yang diduga tempat pesta mengonsumsi narkotika jenis sabu-sabu.
"Saat ini status keduanya masih terperiksa, kami juga belum melakukan pemeriksaan lanjutan karena melihat kondisi dari keduanya yang masih syok," kata Oneng.
Oneng juga mengungkapkan bahwa sesuai laporan, SD sempat pingsan hingga tiga kali saat akan dimintakan keterangan oleh penyidik.
"Yang jelas kedua wanita ini belum ditahan, namanya ibu-ibu masih syok dan belum bisa ditindak," ungkap dia.
Berita Terkait
-
Istrinya Dibekuk saat Pesta Sabu, Wawali Gorontalo: Terima Kasih
-
Istrinya Ditangkap saat Pesta Sabu, Wawali Gorontalo: Dia Khilaf
-
Dibekuk Usai Pesta Narkoba, Istri Wawali Kota Gorontalo Pingsan
-
Polisi Sebar Identitas Dua Buronan Pesta Narkoba Pretty Asmara
-
Ketujuh Teman Pretty Asmara Tertangkap, Jalani Tes Assessment
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!