Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan penataan yang dilakukan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat saat ini bertujuan untuk membangun konsep baru yang lebih manusiawi, tertib dan bersahaja.
"Kami terus menelaah, mengkaji dan mengevaluasi penataan di Tanah Abang. Kami ingin membangun konsep baru yang lebih baik di kawasan tersebut," kata Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2018).
Menurut dia, kawasan Tanah Abang akan dikembangkan sebagai pusat wisata belanja yang merakyat sekaligus dapat mengakomodir para pengusaha dan pedagang kecil. Kawasan itu akan ditertibkan dari segi keamanan dan kenyamanan.
Penataan yang tengah dilakukan itu, bukan hanya diperuntukkan bagi para pedagang kecil mandiri (PKM) yang berjualan di sekitar Stasiun Tanah Abang, melainkan juga memprioritaskan rekayasa sistem transportasi di kawasan tersebut.
"Kami mengapresiasi sifat kritis dari masyarakat mengenai penataan itu. Namun kami tidak pernah berniat melanggar undang-undang jalan ataupun lalu lintas serta peraturan daerah mengenai ketertiban jalan," ujar Sandiaga.
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melihat para PKM sebagai bagian nyata dari kehidupan warga Jakarta. Oleh karena itu, harus dibina dan diberdayakan dengan baik.
"Jangan lagi sebut mereka pedagang kaki lima (PKL), tetapi PKM. Mereka harus diikutsertakan sebagai warga yang mampu menolong dirinya sendiri dan juga mampu menciptakan lapangan kerja tanpa tergantung kepada pemerintah," tutur Sandiaga.
Dia pun mengungkapkan bahwa kontribusi PKM saat ini cukup tinggi dalam penyerapan lapangan kerja. Maka dari itu, menggusur atau menghilangkan PKM sama saja dengan menghilangkan lapangan kerja di ibukota.
"Tantangan untuk kita adalah bagaimana mencari tempat yang layak dan manusiawi bagi PKM, sehingga mereka mendapatkan lapangan usaha tanpa melanggar undang-undang atau aturan lainnya. Dibutuhkan dukungan dari kalangan pengusaha masyarakat lainnya," ungkap Sandiaga. (Antara)
Baca Juga: Menhub Tegaskan Tak Setuju dengan Keberadaan PKL di Jalan
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
PPP Terbelah Dua, Mardiono vs Agus Suparmanto Saling Klaim Ketum Sah, Pemerintah Pilih Siapa?
-
Prabowo Kagum PKS Sodorkan Profesor ITB Masuk Kabinet, Siapa Orangnya?
-
Hadirkan Balai Warga, Gubernur Pramono: Ruang Kolaborasi untuk Semua Kalangan
-
Tersangka Kasus LNG Pertamina Seret Nama Ahok: Saya Minta Ahok dan Nicke Bertanggung Jawab!
-
KPK Serius! Atalia Praratya Akan Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Iklan BJB, Ada Apa?
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Keracunan MBG Merupakan Tantangan Menuju Kesuksesan
-
Perang Klaim Ketum PPP: Mardiono Vs Agus Suparmanto, Siapa yang Sah?
-
Penembakan Mengerikan Guncang Gereja Mormon Michigan, 2 Tewas 8 Luka-luka
-
Cegah Keracunan, BPOM Siapkan Modul Nasional untuk Juru Masak Program MBG
-
Kapan Sebaiknya Mengajukan Pinjaman Daring agar Lebih Menguntungkan?