Suara.com - Terungkap sudah misteri jasad arsitek bernama Feri Firman Hadi (50) yang ditemukan sudah membusuk di rumahnya, Perumahan Poin Mas, blok A2, nomor 5 RT 1, RW 11, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok, pada Rabu (3/1/2018). Dia menjadi korban pembunuhan.
"Sudah tiga minggu dua hari korban meninggal. 11 Desember (2017) dibunuh ditemukan 3 Januari, dan kemarin pelaku ditangkap," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Minggu (7/1/2018).
Pembunuh duda itu ternyata tukang pijit berinisial AM (20).
Jejak pembunuhan terungkap setelah polisi menemukan ceceran darah di sofa ruang tamu.
Di lokasi itu pula, polisi menemukan sebuah gunting yang kemudian membantu polisi memecahkan teka-teki.
"Kami menduga di situ terjadi pergumulan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Afinta.
"Korban meninggal luka tusukan leher kanan. Hasil olah TKP, kami menemukan adanya gunting."
AM merupakan tukang pijat langganan Feri selama dua bulan terakhir.
Setelah ditangkap polisi, AM bercerita sebenarnya Feri itu pelanggan yang baik.
"Setiap mijat (dikasih uang) Rp100-200," kata Nico.
Sampai kemudian pada hari itu. AM dan adiknya, HK, datang ke rumah Feri pada Senin (11/12/2017), sore. AM ingin meminjam uang Rp700 ribu untuk membayar kontrakan yang sudah nunggak selama dua bulan.
"Di situ tersangka bilang kesusahan terkait (pembayaran uang) kontrakan. Dia tinggal di Cinere. Diharapkan korban dapat bantu," kata Nico.
Solusi yang diberikan Feri bukan dengan cara memenuhi permintaan AM. Dia menawarkan kepada orangtua dan adik-adik AM untuk tinggal sementara di rumah Feri.
AM pun mengantar adiknya pulang ke rumah sekitar jam 22.30 WIB. Dia pinjam sepeda motor Feri agar AM bisa kembali ke rumah Feri untuk memijat.
"Pada sekitar pukul 23.00 WIB, pelaku kembali ke rumah korban untuk memijit korban," kata Nico.
Berita Terkait
-
Teka-teki Mayat Perempuan di Tesla, Diduga Kuat Pacar D4vd karena Tato di Jari Telunjuk
-
Penampakan 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kepala Cabang BRI
-
Timeline Lengkap Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Direncanakan 2 Bulan, Berakhir Gagal Total
-
Motif Remaja 16 Tahun Habisi Nyawa Mahasiswi di Ciracas Terungkap, Sempat Kelabui Teman Korban
-
Mabes TNI Ungkap Motif Kopda FH di Balik Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka
-
Ayahnya Korupsi Rp26 Miliar, Anak Eks Walkot Cirebon Terciduk Maling Sepatu di Masjid