Puti Guntur Soekarno [Handita Fajaresta]
Baca 10 detik
Setelah Abdullah Azwar Anas mundur pada detik-detik terakhir, PDI Perjuangan menggantinya dengan Puti Guntur Soekarno menjadi calon wakil gubernur Jawa Timur mendampingi Saifullah Yusuf. Meski Puti memiliki hubungan sedarah dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Partai Demokrat tak ingin melihat itu sebagai dinasti politik.
"Yang jelas semua kita kembalikan kepada diri pribadi, toh akhirnya juga yang memilih adalah masyarakat," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto di DPR, Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Puti Guntur merupakan anggota DPR periode 2009–2014 dan 2014−2019. Dia cucu Presiden pertama RI Soekarno dari anak pertamanya, Guntur Soekarno.
Agus meyakini PDI Perjuangan memilih Puti Guntur dengan pertimbangan kualitas, bukan karena keponakan Megawati.
"Dinasti politik itu, apabila orang itu tidak memiliki kemampuan tetapi dipaksakan. Ini kan semuanya dipandang oleh Fraksi PDIP bahwa Ibu Puti Guntur itu mampu," ujar Agus.
Agus mengimbau publik tidak alergi dengan kandidat yang memiliki kedekatan dengan tokoh politik. Agus mengatakan yang menentukan pilihan tetaplah rakyat.
"Kita tidak boleh alergi kepada seseorang yang mempunyai hubungan kedekatan, hubungan hal yang lain dengan pejabat-pejabat yang dulu, dengan presiden yang dulu," tutur Agus.
Pilkada Jawa Timur diikuti dua pasangan calon. Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno didukung PDI Perjuangan, PKB, PKS, dan Gerindra. Kemudian pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak diusung Partai Golkar, Demokrat, Nasdem, Hanura, PPP, PAN, dan PKPI.
"Yang jelas semua kita kembalikan kepada diri pribadi, toh akhirnya juga yang memilih adalah masyarakat," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto di DPR, Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Puti Guntur merupakan anggota DPR periode 2009–2014 dan 2014−2019. Dia cucu Presiden pertama RI Soekarno dari anak pertamanya, Guntur Soekarno.
Agus meyakini PDI Perjuangan memilih Puti Guntur dengan pertimbangan kualitas, bukan karena keponakan Megawati.
"Dinasti politik itu, apabila orang itu tidak memiliki kemampuan tetapi dipaksakan. Ini kan semuanya dipandang oleh Fraksi PDIP bahwa Ibu Puti Guntur itu mampu," ujar Agus.
Agus mengimbau publik tidak alergi dengan kandidat yang memiliki kedekatan dengan tokoh politik. Agus mengatakan yang menentukan pilihan tetaplah rakyat.
"Kita tidak boleh alergi kepada seseorang yang mempunyai hubungan kedekatan, hubungan hal yang lain dengan pejabat-pejabat yang dulu, dengan presiden yang dulu," tutur Agus.
Pilkada Jawa Timur diikuti dua pasangan calon. Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno didukung PDI Perjuangan, PKB, PKS, dan Gerindra. Kemudian pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak diusung Partai Golkar, Demokrat, Nasdem, Hanura, PPP, PAN, dan PKPI.
Komentar
Berita Terkait
-
Tepis Tudingan Kubu Risma-Gus Hans, KPU Jatim soal Kasus DPT Menangkan Khofifah-Emil di TPS: Kesalahan KPPS
-
Tuding Khofifah-Emil Menang karena Bansos, Kubu Risma-Gus Hans Ungkap Anomali Suara di Jatim Tembus 100 Persen
-
Tuding KPU hingga PPK Curang, Kubu Risma-Gus Hans Bongkar Manipulasi Suara Menangkan Palson Tertentu di Pilkada Jatim
-
MK Hari Ini Gelar Sidang Perdana Sengketa Pilkada Jatim Risma-Gus Han, Siapa Saja Hakimnya?
-
Ajukan Gugatan, PDIP Sebut Ada Kecurangan TSM di Pilkada Jatim: 3.900 TPS Suara Bu Risma 0
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi