Suara.com - Militer Myanmar akhirnya mengakui membantai 10 warga komunitas Rohingya di Negara Bagian Rakhine, pada September 2017.
Pernyataan resmi militer Myanmar yang dilansir Channel News Asia, Rabu (10/1/2018), menyebutkan 10 warga Rohingya itu dibunuh karena diduga menjadi bagian kelompok Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) yang dianggap teroris.
Pembantaian itu terjadi di Desa Inn Din, 2 September 2017. Pembunuhan itu dipicu terbunuhnya warga Rakhine non-Rohingya yang diduga dilakukan oleh 10 orang tersebut.
"Sejumlah warga desa dan militer mengakui membunuh 10 teroris Bengali (sebutan resmi Myanmar untuk komunitas Rohingya)," tulis militer Myanmar dalam pernyataan resminya.
Pernyataan resmi itu juga merupakan konfirmasi pertama dari penemuan kuburan massal warga Rohingya, yang ditemukan di Rakhine setelah militer Myanmar melakukan persekusi sejak 25 Agustus tahun lalu.
"Keputusan untuk membunuh 10 orang Bengali itu dilakukan setelah kekerasan di Desa Inn Din semakin tak terkendali."
Sedikitnya ratusan ribu warga Rohingya melarikan diri ke daerah Bangladesh sejak pertengahan tahun 2017.
Militer Myanmar melakukan pengejaran terhadap mereka setelah kelompok ARSA menyerang puluhan pos penjagaan yang menewaskan aparat kepolisian.
Baca Juga: Bank Danamon Buka Sembilan Kantor Kas Baru
Akibatnya, Myanmar dituduh melakukan pembersihan etnis Rohingya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Namun, militer Myanmar hingga kekinian membantah melakukan pembersihan etnis. Mereka mengklaim melakukan operasi militer sebagai respons atas serangan kelompok teroris ARSA.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap
-
Residivis Spesialis Rumah Kosong Beraksi Lagi di Jakarta Barat: Lampu Menyala Jadi Incaran!
-
Prabowo Bicara Budaya 'Kuyu-kuyu' Pemimpin, Minta Masyarakat Hormati Jokowi: Jangan Dihujat!