Suara.com - Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) sepakat mengadakan pembicaraan tingkat kerja di Pavilion Tongil di wilayah Korut dekat desa gencatan senjata Panmunjom pada Senin (15/1/2018), kata Kementerian Penyatuan Korsel dalam pernyataan pada Sabtu (13/1/2018).
Delegasi yang dipimpin Menteri Unifikasi Cho Myung-kyun itu, akan diutus untuk mengadakan pembicaraan mengenai peluang Korut mengirim grup seni pertunjukannya ke Olimpiade Musim Dingin di Korsel.
Pembicaraan antar-Korea diadakan bergantian di Wisma Perdamaian, yang terletak di sisi Panmunjom wilayah Korea Selatan di zona demiliterisasi, dan Paviliun Tongil di Utara.
Pada Sabtu pagi, kementerian itu mengatakan bahwa Korut mengusulkan untuk mengadakan pembicaraan pada 15 Januari mengenai soal tersebut.
"Selain itu, kementerian tersebut juga meminta tanggapan cepat atas proposal Korea Selatan pada 12 Januari untuk mengadakan pembicaraan tingkat kerja mengenai partisipasi Korea Utara dalam Olimpiade Musim Dingin Pyongchang," demikian kementerian itu dilansir dari Reuters.
Pejabat dari Utara dan Selatan awal pekan ini mengatakan sepakat mengadakan perundingan menyelesaikan masalah dan mencegah konflik yang terjadi secara kebetulan, setelah dialog resmi pertama mereka dalam lebih dua tahun di tengah-tengah ketegangan tinggi mengenai program senjata Utara.
Korea Selatan juga mengatakan pihaknya sedang mengusahakan membentuk tim gabungan yang beranggota atlet perempuan di cabang olah raga hoki dengan pihak Utara. Pejabat Komite Olimpiade Internasional Korea Utara (IOC) mengatakan komite sedang mempertimbangkan proposal tersebut. Sementara kedua pihak akan mengadakan pembicaraan yang dituanrumahi IOC pada 20 Januari.
Dalam suatu pernyataan bersama setelah pembicaraan selama 11 jam pada Selasa, Korea Utara dan Korea Selatan menyatakan sepakat untuk mengadakan pembicaraan yang terkait dengan militer dan Korea Utara akan mengirim delegasi besar ke Olimpiade Musim Dingin bulan depan.
Washington menyambut langkah pertama memecahkan sengketa senjata nuklir Korea Utara, kendati Pyongyang menyatakan itu ditujukan hanya pada Amerika Serikat dan bukan untuk pembahasan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Tim Pencari Fakta Pertanyakan Peran Kompolnas Usut Pertanggungjawaban Komando di Kasus Affan
-
17+8 Tuntutan, Minus Bumi: Pakar Ungkap Agenda Ekologi yang Terlupakan!
-
Blak-blakan, Mahfud MD Ungkap Alasan Prabowo Akhirnya Mau Dengar Aspirasi Rakyat
-
Terima Aduan Ojol, Pimpinan BAM DPR Minta Aplikator Hapus Asuransi yang Merugikan
-
Sri Mulyani Pergi Karena Kesal Karena Pertahanan Negara Jebol Dan Rumahnya Dijarah? Ini Kata Pakar
-
Siapa Charlie Kirk: Loyalis Donald Trump yang Tewas Ditembak saat Acara Kampus
-
Waspada Cuaca Kamis Ini! BMKG: Hujan Petir Mengintai Jakarta, Mayoritas Kota Besar Basah
-
Kompolnas di Kasus Affan Dikritisi, Alih Lakukan Pengawasan, Malah jadi Jubir dan Pengacara Polisi!
-
IPA Pesanggarahan Resmi Beroperasi, Sambungkan Layanan Air Bersih ke 45 Ribu Pelanggan Baru
-
17+8 Tuntutan Rakyat Jadi Sorotan ISI : Kekecewaaan Masyarakat Memuncak!