Suara.com - Saluran penyiaran umum Jepang, NHK, mengeluarkan peringatan salah pada Selasa, yang mengatakan bahwa Korea Utara tampaknya meluncurkan peluru kendali dan mendesak warga berlindung. Namun, lembaga penyiaran itu meralat pemberitaan tersebut dalam hitungan menit.
Kesalahan tersebut terjadi pada saat menegangkan di wilayah tersebut, menyusul uji nuklir terbesar Korut hingga September dan penyataannya pada November bahwa mereka berhasil menguji peluru kendali balistik antarbenua jenis baru, yang dapat menjangkau seluruh daratan Amerika Serikat.
Pyongyang sering mengancam menghancurkan Jepang dan AS.
Namun, tidak ada laporan tentang kepanikan atau gangguan lain menyusul laporan NHK itu. Kebingungan serupa menyebabkan kepanikan di negara bagian AS, Hawaii, pada akhir pekan lalu.
NHK pada pukul 18.55 di lamannya mengatakan, "Korut tampaknya telah meluncurkan misil... Pemerintah mendesak masyarakat untuk berlindung di dalam gedung atau di bawah tanah." Peringatan sama dikirimkan ke pengguna telepon seluler dari layanan berita dalam jaringan NHK.
Dalam lima menit, siaran tersebut mengeluarkan pesan lain di lama web untuk mengoreksi informasi yang dikeluarkannya sendiri dan mengatakan tidak ada peringatan pemerintah, yang disebut "J-alert", yang telah dikeluarkan.
"Ini terjadi karena peralatan untuk mengirim berita ke Internet telah dioperasikan dengan tidak benar. Kami sangat menyesal," ujar seorang penyiar NHK pada program berita pukul 21.00, sambil membungkuk dalam pada permintaan maafnya.
Pada Sabtu lalu, peringatan palsu selama latihan pertahanan sipil menyebabkan kepanikan di seluruh Hawaii. Juru bicara badan penanganan kedaruratan negara bagian tersebut menghubungkan peristiwa itu dengan salah pengambilan keputusan dan kurangnya perhitungan mengenai keamanan. (Antara)
Berita Terkait
-
Hajar Belanda, Korea Utara Juara Piala Dunia U-17 Putri 2025
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Berpeluang Disalip Korea Utara
-
Viral Jejak Kim Jong Un Dihapus Usai Bertemu Putin di China, Bawa Toilet ke Luar Negeri!
-
Korea Utara Ubah Strategi Militer: Jumlah Nuklir Ditingkatkan
-
CEK FAKTA: Disangka Anti-Zionis Garis Keras, Ini Sikap Sebenarnya Korut
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Begini Kata DPP PDIP Soal FX Rudy Pilih Mundur Sebagai Plt Ketua DPD Jateng
-
Mendagri Tito Sudah Cek Surat Pemerintah Aceh ke UNDP dan Unicef, Apa Katanya?
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan!
-
Kayu Gelondongan Sisa Banjir Sumatra Mau Dimanfaatkan Warga, Begini Kata Mensesneg
-
SPPG Turut Berkontribusi pada Perputaran Ekonomi Lokal
-
Dukung Program MBG: SPPG di Aceh, Sumut, dan Sumbar Siap Dibangun Kementerian PU
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar