Suara.com - Provinsi Sulawesi Selatan dinilai sebagai salah satu daerah yang perlu diperhatikan khusus terkait terorisme dan radikalisme. Hal ini disampaikan oleh seorang perwakilan Detasemen Khusus Antiteror (Densus 88) Mabes Polri usai menemui Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Selasa (16/1/2017).
"Sulsel ini masuk zona yang butuh perhatian khusus karena banyak tokoh radikal yang menjadikan Sulsel sebagai daerah pengembangan dan rekrutmen," kata Perwakilan Densus 88 yang enggan disebutkan namanya kepada kantor berita Antara.
Sulsel, kata dia, memang telah menjadi basis pelatihan dan perekrutan anggota teroris, sementara hampir 70 persen jaringan yang ada saat ini di Indonesia termasuk Sulsel sudah berafiliasi dengan ISIS. Untuk itu, lanjutnya, dibutuhkan kewaspadaan ekstra dan kerja sama berbagai pihak untuk menjaga keamanan Sulsel.
"Peran masyarakat juga dibutuhkan untuk memberi informasi," kata dia.
Menanggapi hal ini, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulsel Asmanto mengatakan Sulsel adalah salah satu barometer situasi keamanan secara nasional.
Bom-bom, kata dia, juga ditemukan di Sulsel, bukan hanya di Jakarta dan Bali. Bahkan terakhir, ucapnya, di Polsek Bontoala.
"Ini memang menjadi sinyal bagi kita bahwa persoalan radikalisme di Indonesia khususnya di Sulsel harus mendapat perhatian serius oleh kita," tuturnya.
Terkait hal ini, kata dia, koordinasi juga terus berjalan. Gubernur, selain bertemu dengan Densus 88, bahkan telah mengumpulkan seluruh Forkopimda untuk mengantisipasi persoalan yang dihadapi pada Pilkada seretak nanti.
"Saya kira Sulsel dari seluruh perangkat yang ada, kita siap mengantisipasi itu dan sejauh ini terus dibangun komunikasi intensif dengan jajaran yang ada," jelasnya.
Berita Terkait
-
Curhat Komunitas DAS Balantieng, Hulu Menyoal Kompensasi, Hilir Tuntut Ketegasan Polisi
-
Titik Terang Krisis Balantieng, RPDAS Dorong Aksi Pelestarian Demi Penyelamatan Sungai
-
Bahaya Mengintai di Sungai Balantieng dari Banjir hingga Tambang, Apa Dampaknya?
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf