Seorang pramugara bernama Carlos Ciuffadri (41) dan istrinya yang merupakan pramugari pesawat itu, Paula Podest (39), meminta Sri Paus memberkati pernikahan mereka.
Carlos menuturkan, ia sudah menikahi Paula pada tahun 2010. Pernikahan mereka sudah tercatat di lembaga negara, tapi belum mendapat pemberkatan di gereja.
Sebab, seperti dilansir The Guardin, upacara pemberkatan pernikahan mereka di gereja Santiago—ibu kota Cile—tak jadi digelar, karena Cile saat itu dilanda bencana gempa dahsyat.
Gereja tempat mereka seharusnya menggelar upacara suci pernikahan, luluh lantak oleh gempa tersebut.
"Aku mengatakan kepada Sri Paus, bahwa kami sudah menikah dan memunyai 2 orang anak. Tapi kami belum diberkati oleh gereja. Jadi aku memintanya memberkati kami. Ternyata, dia malah menawarkan apakah kami ingin menikah untuk gereja juga. Di pesawat itu kami kembali dinikahkan dan diberkati oleh gereja," tutur Carlos bersyukur.
Carlos mengenang, ia dan Paula berjalan menyusuri selasar pesawat tersebut bergandengan tangan seperti layaknya upacara pernikahan.
Ia mengenakan seragam rapi, lengkap dengan lencana penerbangan. Sementara Paula juga memakai seragam.
Tak ada gaun pernikahan.
Sedangkan tamu—rombongan Sri Paus—tetap duduk dan menggunakan ikat pinggang kursi pesawat.
Baca Juga: Cerita Dai Bachtiar, Gedung Promoter Awalnya untuk Densus 88
"Biasanya, aku dan Paula menyusuri selasar pesawat itu smebari mendorong troli berisi makanan untuk penumpang. Aku senang, kali ini kami berjalan di tempat yang sama untuk sebuah upacara suci," tuturnya.
Sementara Sri Paus sendiri berterima kasih kepada Carlos dan Paula, karena diminta menikahkan dan memberkati mereka.
"Inilah yang hilang di dunia saat ini, sebuah cinta kasih antarmanusia. Aku senang bisa menjadi saksi sakramen pernikahan ini, karena inilah wujud cinta tanpa pamrih dari manusia. Aku berharap, cinta suci adalah alasan bagi semua manusia menikah," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO