Suara.com - Dahnil Anzar Simanjuntak telah merampungkan pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus penyiraman air keras pelaku misterius terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan.
Ketua umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ini mengaku dicecar 24 pertanyaan saat menjalani pemeriksaan selama hampir sembilan jam di Polda Metro Jaya, Senin (22/1/2018).
"(Ada) 24 pertanyaan oleh 9 penyidik," kata Dahnil di Polda Metro Jaya.
Dijelaskan Dahnil, materi pertanyaan berkait dengan pernyataan yang disampaikannya saat menjadi narasumber dalam program Metro Realitas yang disiarkan Metro TV pada, Senin (8/1/2018) lalu.
"Saya diperiksa terkait statement saya di salah satu media televisi yaitu acara Metro Realitas. Di acara itu bahwasanya saya mengatakan pesimis dengan polisi mau menuntaskan kasus ini. Jadi pernyataan itu yang banyak disampaikan (pertanyaannya oleh penyidik)," kata dia.
Terkait pernyataannya di Metro TV, Dahnil membantah menyebutkan jika pelaku penyiraman air keras terhadap Novel dilakukan oleh kelompok penagih utang atau Mata Elang.
Hal itu disampaikan Dahnil menanggapi pernyataan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono.
Dahnil bahkan mengaku tidak ada satu pun pertanyaan soal Mata Elang yang dilontarkan penyidik Polda Metro Jaya dalam pemeriksaan tersebut.
"Misal di media Pak Argo menyebut karena Mata Elang. Ternyata enggak ada satupun pertanyaan terkait itu (Mata Elang). Karena saya tidak pernah mengatakan bahwasanya Mata Elang itu pelakunya, jadi simpang siur," kata Dahnil.
Baca Juga: Andi Sebut Mirwan Amir Titip Perusahaan Ikut Tender e-KTP
Dalam keterangan yang disampaikan dalam berita acara pemeriksaannya, Dahnil mengaku tetap akan mengkritisi kinerja polisi selama tidak bisa menuntaskan kasus Novel.
"Nah di akhir saya sampaikan polisi terbuka dengan banyak kritik terhadap kasus ini dan saya akan terus mengkritik proses penyelesaian kasus ini dan kemudian tadi saya sampaikan dalam BAP oleh polisi tadi," kata dia.
Foto: Novel Baswedan (capture @Dahnilanzar)
Selama pemeriksaan tersebut, Dahnil juga meminta penyidik Polri ikut mendorong permohonan kepada Presiden Joko Widodo agar segera dibentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
"Saya sampaikan, bagi saya salah satu upaya menuntaskan kasus ini paling penting dan itu bisa membantu polisi menuntaskan akselarasi, dengan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta. Saya usulkan kepada polisi untuk mendorong pembentukan TGPF kepada Pak Jokowi. Saya sampaikan itu di BAP saya," kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Aksi Balas Dendam Matel di Kalibata Picu Kerugian Rp1,2 Miliar, Polisi Rencanakan Upaya Revitalisasi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis