"Banyak warga sipil, terutama anaka-anak dan kaum perempuan Kurdi yang terluka akibat serangan tersebut. Rumah sakit kami tidak mampu mengatasinya, ruang operasi kami kewalahan, kami melakukan 18 operasi sehari. Kami menggunakan semua persediaan medis kami karena jumlah korban yang sangat banyak akibat serangan udara dan tembakan artileri tanpa pandang bulu."
Turki sendiri, pada hari yang sama, melaporkan banyak korban jiwa dalam operasi Ranting Zaitun. Namun, mereka menyalahkan PKK dan YPG sebagai teroris yang menyebabkan korban.
Turki menganggap YPG adalah sama dengan PKK. Menurut Staf Umum Operasi Ranting Zaitun, operasi tersebut dilakukan di bawah kerangka hak Turki berdasarkan hukum internasional. Pihak militer juga mengklaim selalu menghindari korban warga sipil.
"Hanya teroris dan tempat penampungan, barak, senjata, peralatan dan peralatan mereka yang ditargetkan, dan segala macam perhatian dan kepekaan ditunjukkan untuk menghindari kerusakan pada orang-orang sipil/tidak bersalah dan lingkungan," klaim tentara Turki dalam pernyataan resmi.
Namun, warga Kurdi yang bersembunyi di gua-gua memunyai kesaksian berbeda.
Seorang wanita di gua bertanya secara retoris kepada CNN, "Apa yang diinginkan pesawat Turki dari kita? Apa yang mereka bomkan untuk kita? Apa yang mereka inginkan dari kita dan apa yang mereka inginkan dari anak kecil?"
Sementara gadis muda bernama Yasmin yang bersembunyi di gua bersama ibu dan saudara laki-lakinya setelah ayah mereka dibunuh, juga menceritakan hal berbeda dari klaim turki.
”Sungguh benar-benar gelap di dalam gua ini. Kami sangat ketakutan, karena pesawat Turki sangat bising dan menyerang kami. Apa salah kami? Apa salahku dan anak-anak lain?” gugatnya.
Fatima Muhammad, seorang bocah lain yang dibundel dengan sweter merah, rambutnya yang terbungkus syal ungu, ada di antara selusin orang yang bersembunyi di gua yang sama.
Baca Juga: Operasi Lepas Pen, Ini yang Harus Dilakukan
"Kami berakhir di jalanan dan di gua-gua ... kita tidak bisa kembali ke rumah kita, semuanya hancur," katanya.
"Negara macam apa yang menyerang warga sipil dengan cara ini?"
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan