Suara.com - Ribuan rumah yang tersebar di sembilan desa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga kini masih tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi.
Menurut Camat Jekulo Dwi Yusi Sasepti di Kudus, Selasa, pemukiman penduduk di Kecamatan Jekulo yang masih tergenang banjir diperkirakan mencapai 320 rumah yang tersebar di empat desa.
Keempat desa tersebut, yakni Desa Bulungcangkring terdapat 50-an rumah, Desa Sadang terdapat sekitar 200-an rumah, Desa Pladen terdapat 30-an rumah dan Desa Bulung Kulon sekitar 50-an rumah.
Ketinggian genangan saat ini, kata dia, semakin surut dan diperkirakan hanya setinggi semata kaki untuk di dalam rumah warga.
"Tentunya, saat ini hanya menunggu air mulai surut," ujarnya.
Beberapa desa yang terdampak banjir, kata dia, ada yang karena rusaknya tanggul, seperti di Desa Sadang terdapat tanggul Sungai Logung yang rusak dengan panjang 15 meter.
Untuk saat ini, lanjut dia, sudah diperbaiki dengan menumpuk karung plastik yang berisi material tanah.
Akibat kerusakan tanggul tersebut, airnya juga menggenangi pemukiman warga di Desa Bulungcangkring.
Bencana banjir juga melanda lima desa di Kecamatan Mejobo yang disebabkan karena curah hujan tinggi serta terdapat tanggul Sungai Piji di Desa Hadiwarno yang jebol.
Camat Mejobo Harso Widodo mengungkapkan, hingga kini jumlah rumah warga yang masih tergenang banjir mencapai ribuan rumah yang tersebar di lima desa.
Di antaranya, di Desa Temulus mencapai 800 rumah, Desa Kesambi sekitar 230 rumah, Desa Jojo sebanyak 70 rumah, Desa Mejobo sebanyak 210 rumah dan Desa Golantepus sebanyak 40 rumah.
Untuk ketinggian genangan banjir, kata dia, memang mulai surut, sehingga saat ini dimungkinkan jumlah rumah yang tergenang bisa berubah.
Perbaikan tanggul yang jebol, katanya, sudah dilakukan karena antisipasi ketika curah hujan tinggi, sehingga debit air sungai yang meningkat tidak lagi melimpas ke pemukiman warga.
Sebelumnya, di Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kudus juga terdapat sekitar 80-an rumah warga yang tergenang banjir akibat melimpasnya Sungai Dawe,namun saat ini genangan mulai surut, termasuk akses Jalan Pantura Timur Kudus yang sempat terendam juga mulai surut, sehingga lalu lintas kembali lancar. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta