Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat menyatakan pencarian diduga korban longsor di kawasan Riung Gunung, Puncak telah dihentikan, Rabu.
Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Sumardi menyebutkan banyak pertimbangan setelah tiga hari melakukan pencarian dan evakuasi baik secara manual hingga menggunakan alat berat dan mengerahkan anjing pelacak.
"Kita sudah melakukan penyisiran, saksi mata yang melaporkan pun menyatakan tidak ada, sehingga operasi pencarian ini kami nyatakan ditutup," kata Sumardi kepada Antara.
Penghentian operasi ini dinyatakan mulai pukul 18.00 WIB setelah sebelumnya pukul 06.00 WIB tim SAR gabungan TNI dan Polri, BPBD, Brimob, PMI masih melakukan penyisiran dan pencarian terhadap korban yang diduga terseret longsor.
Bahkan pencarian hari ini kembali menurunkan anjing pelacak bencana K9 dari satuan Brimob Polda. Sebanyak tiga ekor anjing pelacak bergerak mengendus lokasi-lokasi yang kemungkinan ada korban.
Tim SAR memfokuskan pencarian di titik-titik yang diendus oleh anjing pelacak dengan menggunakan alat berat untuk mengikis titik tersebut dan juga secara manual.
"Dari pencarian itu tidak ditemukan tanda-tanda adanya korban," kata Sumardi.
Setelah upaya tersebut dilakukan, BPBD melakukan rembuk dengan melibatkan pihak-pihak terkait, yakni dari Korem 061/Suryakancana, Polres Bogor, Brimob Polda, BNPB dan tim SAR lainnya. Rembuk ini diperkuat pula dengan pernyataan saksi mata yang menyatakan tidak ada korban.
"Saksi mata menyatakan situasi saat itu sedang panik dan trauma melihat longsor. Sehingga berhalusinasi (mendengar teriakan minta tolong)," katanya.
Meski operasi pencarian telah ditutup, lanjut Sumardi, pihaknya masih tetap memberlakukan operasi tanggap darurat bencana hingga 18 Februari mendatang. Hal ini sesuai dengan standar operasi tanggap darurat bencana berlangsung selama 14 hari teritung hari pertama kejadian bencana.
"Status siaga tanggap darurat bencana masih kita berlakukan untuk seluruh wilayah Bogor. Artinya sampai 18 Februari itu, status masih tanggap darurat bencana," katanya.
Sumardi menambahkan tim SAR tetap disiagakan selama status tanggap darurat bencana. Apabila terjadi bencana, tim siap turun langsung ke lapangan.
Semenatra itu situasi di Puncak saat ini sudah kondusif dan berangsur normal. Petugas telah melakukan pembersihan material longsor di lokasi Riung Gunung dengan menyiram material tanah yang masih menempel di jalan supaya bersih.
"Upaya pembersihan jalan sudah dilakukan, agar jalur aman digunakan oleh pengendara motor yang diizinkan melintas di kawasan Puncak," kata Sumardi.
Sementara itu Kepala Satlantas Polres Bogor AKP Hasby Ristama mengatakan setelah operasi ditutup, pihaknya kini dapat fokus pada pengamanan arus lalu lintas jalur Puncak selama kebijakan penutupan berlangsung.
"Kita fokus pengamanan jalur, mengingat kondisi Puncak masih rawan longsor. Kita pastikan pengendara tetap aman melintas, dan pengamanan selama 10 hari penutupan Puncak," katanya. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?