Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengundi dan menetapkan nomor urut kepada masing-masing partai politik peserta Pemilu 2019.
Acara yang berlangsung di kantor KPU di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu malam (18/2/2018) itu, berlangsung ramai dengan kehadiran para pengurus partai politik dan pendukung serta simpatisan partai yang meluber hingga ke jalan raya.
Terdapat 14 partai politik dengan masing-masing mendapatkan nomor urut yakni PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) nomor urut 1, Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) nomor urut 2, PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) nomor urut 3.
Partai Golkar (Golongan Karya) mendapat nomor urut 4, Partai Nasdem (Nasional Demokrat) nomor 5, Partai Garuda (Gerakan Perubahan Indonesia) nomor 6, Partai Berkarya nomor 7, PKS (Partai Keadilan Sejahtera) nomor 8.
Partai Perindo (Persatuan Indonesia) mendapat nomor urut 9, PPP (Partai Persatuan Pembangunan) nomor 10, PSI (Partai Solidaritas Indonesia) nomor 11, PAN (Partai Amanat Nasional) 12, Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat) nomor 13, dan Partai Demokrat nomor 14.
Selain partai politik nasional itu, terdapat empat partai politik lokal untuk Provinsi Aceh yakni Partai Aceh mendapat nomor urut 15, Partai SIRA (Suara Independen Rakyat Aceh) nomor 16, PDA (Partai Daerah Aceh) nomor 17, dan PNA (Partai Nanggroe Aceh) nomor 18.
Pimpinan partai politik yang masing-masing mengambil undian dan membuka nomor urut untuk partainya berkomentar atas nomor yang mereka dapat.
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, misalnya, tampak senang memperoleh nomor urut 1. Angka 1 berarti juara dan dia berharap partainya memenangkan Pemilu 2019.
Pada Pemilu 2009, PKB mendapat nomor urut 13 sedangkan pada Pemilu 2014 mendapat nomor urut 2 dengan menempati peringkat 5 dari 16 partai politik nasional dalam perolehan suara.
Sementara itu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut nomor urut 3 adalah nomor yang biasa atau melekat di partainya.
Ketika masih bernama PDI, selama rezim Orde Baru, partai berlambang kepala banteng itu selalu mendapat nomor urut tetap 3. Hasil dalam perolehan suara juga selalu berada pada peringkat ketiga dari tiga partai peserta Pemilu 1977 hingga Pemilu 1997.
Sejak Pemilu 1977 hingga Pemilu 1997, tiga partai peserta pemilu yakni PPP (hasil fusi dari Partai NU, Masyumi, Perti, dan Sarikat Islam pada 5 Januari 1973) dengan nomor urut 1 sebagai peserta pemilu, Golkar nomor urut 2, PDI (hasil fusi PNI, Partai Katolik, Partai Murba, Parkindo, dan IPKI pada 10 Januari 1973) nomor 3. Pemenangnya selalu Golkar yang didukung penuh pemerintah.
Pada era Reformasi dengan berakhirnya Orde Baru yang ditandai dengan keberadaan multipartai dan pemilu langsung, PDIP yang awalnya merupakan sempalan dari PDI, meroket dengan memenangkan Pemilu 1999 dari 48 partai peserta pemilu saat itu, dan menjuarai Pemilu 2014.
Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyatakan nomor urut 10 yang diperoleh PPP adalah nomor yang sempurna.
Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang tampak berekspresi kaget namun tertawa ketika melihat nomor urut 13. yang diperolehnya. Angka 13 bagi sebagian orang perlu dihindari karena bermakna kesialan.
Berita Terkait
-
Gibran Digugat Rp125 Triliun: Ijazah Luar Negeri Jadi Sorotan, Ini Tanggapan KPU
-
Penonaktifan Anggota DPR Bermasalah Percuma Belaka, Sistem Pemilu dan Parpol Harus Direformasi!
-
Prabowo Turun Tangan: Tunjangan DPR Dicabut dan Kunjungan Luar Negeri Disetop
-
Bahlil Bungkam Soal Parpol Lain, Fokus Tegaskan Dukungan Golkar untuk Prabowo
-
OTT KPK Tak Perlu Izin Ketum Parpol! Eks Wakapolri Oegroseno Skakmat Ahmad Sahroni
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Ganti Kapolri Tak Cukup! Presiden Prabowo Didesak Rombak Total UU Kepolisian
-
Langit Madinah Mencekam, Diduga Rudal Houthi Dicegat Pertahanan Arab Saudi
-
Aktivis 98 Gagas 'Warga Peduli Warga', Bagikan Ribuan Sembako ke Ojol dan Warga Rentan Jakarta
-
Viral Detik-Detik Truk Gas Meledak: 8 Orang Tewas Terpanggang, Puluhan Kritis
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
-
Marak Pencurian Kabel Traffic Light di Jakarta, Pramono Ogah Penjarakan Pelaku: Humanisme Penting!
-
Gigit Jari! Bansos Disetop Imbas Ribuan Warga Serang Banten 'Dibudaki' Judol, Termasuk Belasan ASN